Bisnis.com, JAKARTA - Model dan influencer Nadya Hutagalung mangatakan mendukung langkah Instagram untuk menghapus “Like” dalam platformnya.
“Itu hal yang baik. Banyak influencer muda mereka posting foto yang seksi-seksi, utamanya followers-nya cowok semua, terus nanti brand-brand itu akhirnya lari ke followers laki-laki,” ujar Nadya dalam temu media “Social Media Week” di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Selain itu, presenter berdarah campuran Australia dan Batak tersebut juga menilai hilangnya “Like” dapat membawa kembali moral atau “nilai” yang dianut oleh setiap individu, termasuk para influencer.
“Jadi, saya tidak keberatan “like” dihilangkan, karena mereka banyak posting foto yang tidak sesuai dengan kompas moral mereka, sebetulnya mereka ga mau posting itu, mereka posting itu cuman karena like-nya,” kata Nadya.
Lebih dari itu, ibu tiga anak tersebut juga berpendapat hilangnya “Like” penting untuk kesehatan mental para anak muda.
Nadya melihat saat ini generasi muda menghadapi isu kesehatan mental, termasuk di dalamnya soal isu media sosial.
“Mereka berusaha untuk berkompetisi dengan teman mereka hanya karena “like.” Menurut saya, menghilangkan faktor tambahan yang bikin kita musuhan itu bagus, apalagi untuk kesehatan mental kita,” ujar Nadya.
Instagram telah melakukan uji coba untuk menyembunyikan "like" pada unggahan sejak April lalu, dimulai di Kanada, kemudian diperluas ke enam negara, yang meliputi Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia dan Selandia Baru.
Pada pekan ini uji coba tersebut diperluas ke Amerika Serikat, yang mengakibatkan sejumlah "like" dari postingan beberapa pengguna mungkin akan hilang. Jumlah "like" masih akan terlihat oleh pembuat postingan, namun tidak akan dapat dilihat oleh orang lain.
Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan, dengan menyembunyikan jumlah "like" dari postingan, Instagram ingin "followers Anda fokus pada apa yang Anda bagikan, bukan berapa banyak yang menyukai postingan Anda."