Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri terus mematangkan rencana evakuasi WNI di sejumlah wilayah di China (RRT) yang terpapar wabah virus corona baru (2019-nCoV).
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menugaskan duta besar RI di Beijing untuk menjalin komunikasi intensif dengan otoritas China mengenai rencana tersebut.
"Menlu telah secara khusus meminta Dubes RI di Beijing untuk melakukan komunikasi intensif dengan otoritas RRT agar RRT memberikan fasilitas bagi proses evakuasi WNI di Provinsi Hubei. Pesan yang sama juga telah disampaikan oleh Kemenlu kepada Kedutaan Besar RRT di Jakarta," kata Faizasyah di Kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut Faizasyah, jumlah WNI yang tinggal di daerah karantina, Provinsi Hubei, sebanyak 243 orang. WNI yang mayoritas merupakan mahasiswa tersebut tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan. Keberadaan WNI yang tersebar tersebut membuat rencana evakuasi memerlukan persiapan teknis yang matang.
Faizasyah menuturkan KBRI Beijing tengah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan terus melakukan persiapan teknis untuk memastikan proses evakuasi dapat dilakukan secara tepat dan cepat.
"Kesiapan teknis tidak hanya dalam negeri, tapi juga memastikan pada saatnya nanti mereka yang tersebar di Provinsi Hubei dapat dikumpulkan dan dikirim. Jaraknya cukup jauh, ada yang 500 km dari Wuhan. Provinsi Hubei besarnya konon sebesar Suriah dengan 60 juta penduduk. Kita bicara satu luasan wilayah yang sangat besar yang memerlukan koordinasi tidak hanya di internal, tapi juga lapangan," katanya.
Faizasyah tidak dapat memastikan kapan proses evakuasi akan dilakukan. Namun persiapan terus dilakukan dan diharapkan evakuasi dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Selain mematangkan rencana evakuasi, Kemenlu juga memastikan tercukupinya ketersediaan logistik bagi WNI di wilayah-wilayah terpapar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
