Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Antara Foto/Kementerian Luar Negeri RI
Health

Menkes Tolak Pemindahan Karantina WNI ke Kapal Perang

Denis Riantiza Meilanova
Senin, 3 Februari 2020 - 18:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Natuna menuntut tempat observasi atau karantina warna negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari wilayah terdampak novel virus corona, Wuhan, China, dipindahkan ke kapal perang agar karantina dilakukan di lepas pantai.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemindahan lokasi karantina di lepas pantai tidak mungkin dilakukan. Bahkan pemindahan tersebut bakal berisiko terhadap nyawa WNI yang dievakuasi.

"Dipindahkan dilepas pantai ini tidak lazim. Di seluruh dunia juga tidak lazim. Tempatnya tidak representatif," ujar Terawan dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI, Senin (3/2/2020).

Terawan mengungkapkan, kegiatan karantina di kapal perang juga tidak akan terpantau dengan baik dan justru akan berbahaya. Selain itu, pemindahan ke kapal perang juga akan merugikan negara dan WNI juga tak melakukan aktivitas dengan disiplin.

Ditemui usai rapat, Terawan kembali menegaskan bahwa pemilihan Lanud Raden Sadjad, Natuna, sebagai lokasi karantina sudah melalui berbagai pertimbangan. Lokasi tersebut dianggap paling cocok lantaran berada di komplek militer yang memiliki aturan kedisiplinan yang ketat.

"Setelah beberapa alternatif harus ke komplek militer sesuai aturannya supaya disiplin. Di situ yang paling cocok komplek militer yang bandaranya juga jadi komplek lalu lintas udara militer, yaitu Natuna," katanya.

Adapun WNI yang dievakuasi ke Natuna terdiri dari berbagai usia yakni anak-anak hingga ibu hamil. Kondisi tersebut harus membuat pemerintah bersikap rasional.

Total manusia yang berhasil dikembalikan dari Wuhan ke Tanah Air oleh Tim Pemulangan Pemerintah Indonesia berjumlah 243 orang. Mereka terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, satu WNA (suami WNI), serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing. Keseluruhan penumpang tiba dengan selamat di Natuna pada Minggu (2/2/2020) dan tak terinfeksi virus corona.

Diberitakan sebelumnya, Pulau Natuna dipilih karena memiliki standar isolasi yang sesuai dengan standar internasional seperti jarak landasan pacu yang berjarak 6 km dengan pemukiman penduduk. 

Tidak hanya itu, jarak dari Hangar pesawat ke dermaga juga berjarak 5 km, sesuai dengan persyaratan. Sementara itu, rumah sakit di sana dikelola oleh tiga angkatan yaitu angkatan laut, darat dan udara. Kapasitas tampung rumah sakit juga luas yaitu dapat menampung 300 orang pasien. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro