Sejumlah seniman mengusung gunungan Palawija saat kirab Ruwat Rawat Borobudur di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (9/2/2020)./ ANTARA - Anis Efizudin
Travel

Virus Corona Tidak Ancam Pariwisata Indonesia

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Kamis, 13 Februari 2020 - 21:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia masih bisa mengambil potensi keuntungan bagi sektor pariwisata di tengah dinamika wabah corona virus.

Ketua Bidang ekonomi kreatif, pariwisata, koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Rano Wiharta mengatakan, dalam konteks pariwisata mancanegara, kondisi virus corona sangat berdampak besar bagi pariwisata Indonesia.

Kondisi ini membuat Indonesia kehilangan turis China yang menjadi salah satu penyumbang wisman terbesar di Indonesia dan sebaliknya. Seperti Bali turun drastis, Manado bahkan habis, warga negara Indonesia (WNI) yang ingin berwisata ke China dan negara yang positif terinfeksi virus corona juga pasti akan membatalkan kunjungannnya.

Namun dari apa yang terjadi, Indonesia masih bisa mengambil sisi positif dan peluang. Apalagi, Indonesia memiliki tempat-tempat wisata yang indah dan juga seluruh pelaku di industri pariwisata, baik itu hotel, tour and travel dan lain-lain.

"Untuk lebih menggalakkan promosinya dalam menarik wisatawan terutama dalam maupun luar negeri selain China untuk datang ke Indonesia yang dimana sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari virus corona," ujar Rano, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Rano mengatakan, data yang ada bahwa jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri berjumlah 10,7 juta. Kondisi ini hanya selisih kurang lebih 4 juta dari seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yang jumlahnya 14 juta lebih di tahun 2019.

"Sungguh peluang yang besar yang dimana momen ini bisa kita gunakan untuk membuat 10,7 juta wisatawan Indonesia kita mencari tujuan alternatif, yaitu berwisata dan mengenal keindahan negaranya sendiri," ujarnya.

Asal tahu saja, selama ini framing isu Corona cukup berdampak dalam perekonomian di Indonesia hingga tingkat paling bawah. Pasalnya sejumlah pasar-pasar tradisional cukup waspada terhadap virus tersebut. Imbasnya, pedagang tidak lagi menjual ular dan kelelawar atau binatang yang dianggap akan menularkan virus corona. 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro