Bisnis.com, JAKARTA – Puasa diwajibkan untuk orang sehat, tetapi jika saat puasa kita merasa lemas atau dehidrasi, berarti kita harus meninjau ulang asupan gizi dan cairan yang kita peroleh.
Menurut dr. Vivien Maryam, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Tangerang, Banten, lemas bisa terjadi karena dehidrasi ringan dan penurunan kadar gula darah.
Dehidrasi dapat membuat seseorang mengantuk atau kurang konsentrasi, karena sel tubuh kekurangan cairan atau kondisi hipoglikemia uakni kadar gula dalam darah berada di bawah kondisi normal.
Untuk menghindari lemas dan agar tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa, setiap manusia memerlukan minimal 2 liter air putih dalam sehari.
Kebutuhan cairan tersebut dapat terpenuhi ketika puasa dengan memaksimalkan untuk minum air putih 8 – 10 gelas selama waktu tidak sedang berpuasa yaitu mulai magrib hingga imsak. Kebutuhan cairan tersebut bisa dibagi dengan rumus 2-3-3 yaitu 2 gelas saat berbuka; 3 gelas malam hari setelah isya, salat tarawih, dan sebelum tidur; dan 3 gelas saat sahur.
“Hindari makanan yang dapat membuat dehidrasi seperti makanan yang tinggi garam serta hindari kopi, alkohol, dan soda. Jangan lupa untuk perbanyak makan-makanan yang memiliki banyak kandungan air seperti sayur, timun, tomat dan buah-buahan,” kata Vivien pada Selasa (28/4/2020).
Selama melakukan ibadah puasa, hindari pekerjaan yang menggunakan energi besar, terutama pada siang hari. Jika ingin berolahraga, sebaiknya lakukan olahraga pada sore hari menjelang buka puasa dengan olahraga ringan atau boleh dilakukan setelah berbuka.
“Jangan lupa untuk tetap berjemur 15 - 20 menit di antara jam 9 hingga 10 pagi karena tubuh manusia membutuhkan ultraviolet untuk membentuk vitamin D3,” ujar Vivien.
Upayakan untuk memiliki waktu tidur yang cukup yaitu 8 jam sehari. Jika di tempat kerja memungkinkan Anda bisa tidur siang saat istirahat atau bekerja dalam kondisi social distancing, upayakan tidur siang tidak lebih dari 1 jam.
Waktu tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan daya memori serta membuat jantung menjadi lebih fit.
Vivien juga menegaskan agar selama puasa, jangan tidur sesaat setelah makan. Hal tersebut bisa menimbulkan GERD alias gastroesofageal refluks disease yakni makanan yang masuk ke lambung akan kembali ke saluran esofagus jika kita dalam posisi terbaring sesaat setelah makan.
Hal tersebut dapat mengakibatkan heart burn yaitu rasa panas di dada akibat asam lambung yang naik ke wilayah esofagus dan bahkan dapat menyebabkan tenggorokan kering dan serak akibat asam lambung.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan jika ingin tidur, sebaiknya paling cepat 2 jam setelah makan.