Pedagang tengah menyortir mangga di pasar grosir Talat Thai, Rangsit, Pathum Thani, Thailand/ Luke Duggleby-Bloomberg
Health

Kasus Penyakit Pernafasan di Thailand Turun Berkat Social Distancing

Aprianto Cahyo Nugroho
Jumat, 12 Juni 2020 - 08:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Thailand telah berhasil mengatasi virus Corona dengan menerapkan pedoman social distancing dan penggunaan masker di tengah kebijakan lockdown.

Pedoman tersebut juga terbukti mengurangi kasus influenza dan pneumonia secara signifikan.

Biro Epidemiologi Kementerian Kesehatan Thailand mencatat kasus-kasus influenza pada bulan Mei merosot lebih dari 90 persen menjadi 1.154 dari 15.213 tahun sebelumnya. Tidak ada kematian akibat influenza sejak Februari. Untuk pneumonia, ada 8.126 kasus pada Mei dan enam kematian, turun 50 persen dari jumlah pada Mei 2019.

"Semua pembatasan dan intervensi kesehatan masyarakat berdampak besar pada penurunan penularan banyak penyakit menular lainnya," kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mengarahkan gugus respons Covid-19 di Thailand, Richard Brown.

"Ini semakin meyakinkan kita bahwa penurunan kasus Covid-19 [di Thailand] benar terjadi,"

Thailand pada Januari menjadi negara pertama yang mendeteksi virus corona di luar China, yang menjadi sumber turis terbesar sebelum pandemi. Keraguan awal mengenai angka resmi Covid-19 yang rendah menghilang ketika rumah sakit tidak mengalami kekacauan yang sekarang terjadi di negara lain seperti India. Thailand hanya mencatat kasus virus corona mencapai 3.125 dengan 58 kematian.

Hampir seluruh orang dari 25.623 orang dalam survei Kementerian Kesehatan online mengatakan mereka mengenakan masker, sementara sekitar dua pertiga menjaga jarak dua meter dari yang lain. Jarak sosial juga berkontribusi terhadap penurunan tajam kasus flu di negara lain, seperti Australia.

Thailand mencatat tidak ada penularan virus Corona secara lokal selama lebih dari dua pekan terakhir. Pemerintah juga telah melonggarkan lockdown dan mungkin mencabut pembatasan yang tersisa pada hari Jumat.

Sementara itu, keadaan darurat yang diberlakukan pada akhir Maret masih berlaku hingga akhir Juni, dan hampir semua penerbangan kedatangan internasional masih dilarang.

Pemerintah juga masih mempertimbangkan kemungkinan adanya 'gelembung perjalanan' sebelum membuka kembali perbatasannya. Thailand kemungkinan hanya akan membuka akses bagi pendatang dari negara yang terbukti mampu mengendalikan infeksi seperti Selandia Baru dan Vietnam, serta beberapa daerah di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro