Kopi Bangfio
Kuliner

Permintaan Menu Non Kopi Kian Tinggi di Coffee Shop

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Rabu, 8 Juli 2020 - 14:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha bidang food and beverages khususnya pada jenis kopi ternyata menunjukkan tren tingginya minat non kopi di kedai kopi.

Handrianus Yovin Karwayu, owner Kedai Kopi Banggain Flores atau Bangflo mengaku biji kopi Flores dan menu kopi Flores sudah cukup populer di beberapa negara asing. Namun para pelaku usaha kopi masih harus berjibaku dengan permintaan pasar internasional yang sangat beragam. Misalnya, pasar internasional pun kerap meminta minuman non kopi. 

Alhasil kedai Bangflo pun mencoba menyesuaikan hal itu, sehingga dia meluncurkan sajian beverages non kopi tanpa menanggalkan bahan lokal dari Flores sebagai identitas bisnisnya yakni red velvet flores volcano.

“Red velvet Flores Volcano ini rasa red velvet, tapi kami tak pakai kopi sama sekali dan memakai gula lontar. Beda loh gula lontar dengan gula aren, dan ini gula lontarnya langsung dari Kupang. Biasanya buat moke [minuman beralkohol] tapi ini kami coba dengan red velvet,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (8/7/2020).

Menurut salah satu penikmat kopi Flores di Kedai Bangflo, Cristian Djurmando, menilai cara pengolahan kopi Bangflo memang cukup modern. Komposisi kopi, dan pemanis juga ideal sehingga pembeli tak perlu menambahkan pemanis lagi.

Tak heran jika dengan tuntutan permintaan lokal dan global, kedai kopi pun harus bisa menawarkan inovasi misalnya ramah lingkungan, serta menghadirkan pula menu non kopi.

Tian, yang kini bekerja sebagai staf di DPR menambahkan pembuktian kopi Flores dan ragam kopi Indonesia menembus pasar internasional adalah tanda pentingnya pemerintah memfasilitasi petani kopi dalam negeri.

Caranya lewat permodalan, pembibitan, dan pengolahan pasca panen. Sehingga produksi yang diberikan bisa terus unggul dan memuaskan kebutuhan pasar.

“Misalnya Kopi Arabika Bajawa, Kopi Colol khas Flores, juga Kopi Robusta Manggarai, masing-masing sudah ada penikmatnya hanya butuh sentuhan yang lebih rapi bagi penikmat dari sisi kemasan dan inovasi rasa,” sambungnya. 

Adapun Chef Bambang Nurianto alias Chef Bamz selaku Ketua Umum Perkumpulan Chef Profesional Chef menambahkan tuntutan pasar internasional jangan sampai membuat sepenuhnya pelaku industri kopi dalam negeri menanggalkan keasilan dari biji kopi Indonesia.

“Kita harus pertahankan juga cita rasa yang kita punya, kualitasnya saja ditingkat, karena kopi kita punya karakter sendiri jangan sampai tergadaikan,” katanya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro