Ilustrasi Stres/Bisnis.com
Health

Awas, Stres Memperparah Kondisi Pasien Covid-19

Syaiful Millah
Jumat, 10 Juli 2020 - 15:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi baru menunjukkan salah satu kondisi yang dapat membuat penyakit Covid-19 menjadi lebih buruk, kendati tingkat keparahannya sangat bergantung pada tiap individu.

Penelitian anyar itu menemukan bahwa stres yang sering kali disertai dengan isolasi cenderung membuat gejala Covid-19 menjadi lebih parah. Ini karena kondisi stres berpengaruh terhadap ketahanan tubuh.

Banyak orang yang mungkin merasa kesepian selama implementasi pembatasan sosial atau lockdown, terutama mereka yang tinggal sendirian. Para peneliti menyebut bahwa kondisi ini telah menciptakan tingkat kecemasan yang tinggi.

Para peneliti menunjukkan betapa pentingnya faktor sosial dan psikologis dalam hal infeksi dan penyakit, yang juga mendukung teori dan hipotesa dari penelitian-penelitian sebelumnya tentang pengaruh kondisi mental dan kesehatan fisik.

Sheldon Cohen, profesor dari Carnegie Mellon University di Pennsylvania mengatakan bahwa jika seseorang memiliki jejaring sosial yang beragam, maka orang itu cenderung merawat dirinya dengan lebih baik.

Selain itu, orang yang berjejaring juga memiliki anggapan bahwa orang lain yang berada di lingkungannya akan membantu mereka selama masa stres atau kesulitan. Ini mendorong seseorang mengurangi rasa cemasnya.

“Fokus pada pandemi hingga saat ini telah mengubah perilaku masyarakatuntuk menghindari paparan virus,” katanya seperti dikutip Express, Jumat (10/7).

Studi yang dilakukan Cohen dan tim menunjukan bahwa menjadi orang yang lebih ramah mungkin memiliki efek terhadap pertahanan diri yang lebih baik terkait dengan kasus Covid-19 yang parah. Studinya itu dipublikasikan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science.

Dia melanjutkan bahwa mereka mempelajari apakah faktor-faktor psikologis dan sosial berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan mencegah atau mengurangi keparahan penyakit tersebut.

Dalam serangkaian penelitiannya, Cohen menemukan peserta yang mengalami stres tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan penyakit pernapasan ketika orang itu terkena virus corona baru.

Dia meyakini bahwa stresor interpersonal dapat memainkan peranan yang sama pentingnya dalam menanggapi Covid-19, meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi dan penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro