Bisnis.com, JAKARTA - Maladewa membuka kembali resor wisata pada hari Rabu (15 Juli) dan menyambut penerbangan internasional pertamanya setelah tiga bulan ditutup.
Pariwisata adalah penghasil utama bagi Maladewa, surga pulau tropis yang populer dengan pasangan yang berbulan madu dan selebriti. Pembukaan kembali Maldives ditandai denga penerbangan Qatar Airways dari Doha yang membawa 104 penumpang mendarat di bandara internasional di ibukota Male, pesawat itu disemprot dengan meriam air sebagai penghormatan khusus.
"Semakin kuat langkah-langkah keamanan kami, semakin baik peluang kami untuk tujuan wisata yang aman dari virus corona," kata Menteri Ekonomi Fayyaz Ismail dikutip darinchannel.news Asia.
Dia juga mengatakan tidak perlu lagi lockdown di wilayah itu.
Pengunjung tidak perlu diuji atau membawa sertifikat bebas virus untuk memasuki kepulauan dengan 1.190 pulau karang kecil. Tes gratis akan ditawarkan kepada wisatawan yang menunjukkan gejala demam atau batuk, kata kementerian pariwisata mereka.
Mereka juga akan ditawari tes gratis ketika mereka meninggalkan Maladewa. Tiga puluh tiga dari 159 resor di kepulauan itu mengatakan mereka akan buka mulai Rabu, tetapi beberapa dari mereka belum menerima pemesanan.
Sejauh ini, Qatar Airways, Sri Lanka Airlines, Emirates dan Etihad telah menjadwalkan penerbangan ke Maladewa pada Juli, kata operator bandara itu dalam sebuah pernyataan.
Mulai Rabu, SriLankan akan mengoperasikan tiga layanan mingguan dari Kolombo, sementara Qatar Airways akan mengoperasikan penerbangan harian dari Doha. Emirates telah menjadwalkan penerbangan dari Dubai lima kali seminggu dari Kamis hingga akhir Agustus.
Etihad menawarkan penerbangan dari Abu Dhabi dua mingguan dari Sabtu hingga 28 Juli. Beberapa maskapai lain mengatakan mereka akan melanjutkan penerbangan dari Agustus, termasuk Singapore Airlines dan sayap regionalnya SilkAir, Gulf Air, IndiGo India dan Hong Kong Airlines.
Edelweiss berencana untuk mengoperasikan penerbangan langsung antara Zurich dan Male mulai akhir September, sementara Turkish Airlines diperkirakan akan melanjutkan penerbangan dari Istanbul melalui Colombo mulai Oktober.
Pembukaan kembali terjadi ketika negara melaporkan peningkatan kasus virus yang stabil. Negara dengan 340.000 orang ini telah mencatat lebih dari 2.800 infeksi sejauh ini termasuk 14 kematian.
Sebagian besar kasus terjadi di antara buruh migran miskin dan penduduk lokal pada Laki-laki yang berpenduduk padat. Turis terdampar di Maladewa ketika penerbangan internasional dihentikan dari akhir Maret untuk memerangi penyebaran virus.
Sebagian besar dari mereka pergi pada pertengahan April dengan penerbangan yang dikelola pemerintah atau disewa secara pribadi. Maladewa menarik rekor 1,7 juta wisatawan asing tahun lalu, naik 15 persen dari 2018, menurut pemerintah.