Istana Panda di Taman Safari, Bogor./Dok.Taman Safari indonesia
Travel

Taman Safari Sempat Kritis Akibat Pandemi Virus Corona

Desyinta Nuraini
Kamis, 16 Juli 2020 - 13:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis wisata memang terdampak cukup signifikan dengan adanya pandemi virus corona. Tak terkecuali tempat rekreasi dan konservasi satwa, Taman Safari.

Direktur Taman Safari Tony Sumampau mengatakan selama pandemi, Taman Safari Bogor tidak memiliki pemasukan sama sekali. Beban begitu berat terasa ketika pengelola harus menggaji ribuan karyawan, belum lagi mereka harus memberi makan dan perawatan kepada hewan yang pengeluarannya Rp7,5 miliar setiap bulannya.

"Tidak ada pemasukan sama sekali, untuk biaya pakan diambil dari uang tabungan cadangan," ungkap Tony kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Sejak April hingga Juni boleh dikatakan menjadi masa kritis bagi hewan-hewan yang ada di Taman Safari Bogor. Untung saja masyarakat berswadaya menyumbang pakan untuk hewan tersebut. Sejumlah donasi pakan dari luar negeri juga berdatangan.

“Sampai 3 bulan boleh dikatakan bahaya, habis lah. Tapi kami bersyukur banyak masyarakat menyumbang daging ayam, sayuran buahan, termasuk supermarket yang buahnya mau diganti diserahkan ke kami. Daging kita impor, syukur kami dapat sumbangan 1 kontainer daging dari Australia untuk setengah bulan,” bebernya.

Untungnya lagi, pemerintah daerah setempat memperbolehkan Taman Safari dibuka kembali pada pertengahan Juni lalu dengan sejumlah aturan dan pembatasan. Tony tak berharap banyak, setidaknya dengan beroperasi kembali bisa menjadi sarana hiburan bagi masyarakat yang stress dilanda pandemi dan menjaga satwa agar tetap hidup dan sehat.

"Saat ini pasti kita lose dulu. Kalau mau hasilkan yang baik agak susah pada saat pandemi seperti ini," tuturnya.

Hingga saat ini, baru 60 persen karyawan dipekerjakan dan sisanya masih dirumahkan. Sementara kapasitas pengunjung yang diperbolehkan hanya 30 persen.

Untuk memberi kenyamanan, protokol kesehatan ketat pun dijalankan. Sebelum dibuka kembali, Taman Safari melakukan tes corona ke seluruh pegawai. Seluruh pegawai dinyatakan negatif dan hasilnya sudah diserahkan kepada gugus tugas Covid-19 di daerah.

Selain itu, standar operasional prosedur (SOP) kesehatan di lokasi juga dibuat mulai dari pintu masuk hingga pintu keluar. Setiap pengunjung yang masuk, wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan mobil mereka disemprot desinfektan. Pembelian tiket pun dilakukan secara online untuk meminimalisir kontak.

"Keliling satwa tidak ada kontak dengan pengunjung lain, kita tidak sediakan bus untuk keliling," sebutnya.

Untuk makan, semuanya sudah disediakan dalam box. Lokasi makan di tempat juga hanya boleh diisi 2 orang dalam satu meja. Dalam menonton atraksi dan edukasi terkait hewan, semuanya dilakukan di ruang terbuka. Aturan jarak aman juga diberlakukan, hingga ke area parkir mobil.

Tony menyebut untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan tersebut, pihaknya membentuk gugus tugas swadaya yang melibatkan Komando Rayon Militer (Koramil) dan Kepolisian Sektor (Polsek). Fasilitas kebersihan juga disiapkan mulai dari tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap sudut.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro