Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Health

WHO Peringatkan Kemungkinan Tidak Ada 'Peluru Ampuh' untuk Setop Covid-19

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 4 Agustus 2020 - 07:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa, meskipun ada harapan kuat untuk vaksin covid-19, mungkin tidak akan pernah ada peluru mematikan untuk Covid-19.

Lebih dari 18,14 juta orang di seluruh dunia dilaporkan telah terinfeksi penyakit ini dan 688.080 telah meninggal.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan ketua kedaruratan WHO kepala Mike Ryan mendesak semua negara untuk secara ketat menegakkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jarak sosial, mencuci tangan dan tes covid-19.

Dia mengatakan masker wajah harus menjadi simbol solidaritas seluruh dunia. "Sejumlah vaksin sekarang dalam uji klinis Fase 3 dan kami semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang dari infeksi. Namun, saat ini tidak ada peluru mematikan untuk covid-19, dan mungkin tidak akan pernah ada.

Ryan mengatakan negara-negara dengan tingkat penularan yang tinggi, termasuk Brasil dan India, perlu bersiap untuk pertempuran besar.

"Jalan keluarnya panjang dan membutuhkan komitmen yang berkelanjutan," tambahnya.

Sementara itu, WHO mulai mendesak China pada awal Mei untuk mengundang para ahli untuk membantu menyelidiki asal-usul hewan COVID-19. Badan kesehatan PBB mengirim ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan hewan ke Beijing pada 10 Juli untuk penyelidikan bagaimana virus memasuki spesies manusia.

Misi pelingkupan mereka sekarang lengkap, kata Tedros. "Tim lanjutan WHO yang melakukan perjalanan ke China kini telah menyelesaikan misi mereka untuk meletakkan dasar bagi upaya bersama lebih lanjut untuk mengidentifikasi asal virus," katanya.

"WHO dan para pakar Cina telah menyusun kerangka acuan untuk studi dan program kerja untuk tim internasional, yang dipimpin oleh WHO.

"Tim internasional mencakup ilmuwan dan peneliti terkemuka dari China dan seluruh dunia. Studi epidemiologis akan dimulai di Wuhan untuk mengidentifikasi sumber infeksi potensial dari kasus awal. Bukti dan hipotesis yang dihasilkan melalui pekerjaan ini akan meletakkan dasar untuk studi lebih lanjut, jangka panjang." Tambahnya.

Para ilmuwan percaya virus itu melonjak dari hewan ke manusia, mungkin dari pasar di kota Wuhan yang menjual daging hewan liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Channelnewsasia.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro