Sel virus corona/istimewa
Health

Peneliti Ungkap Kenapa Virus Corona Hanya Menyerang Beberapa Organ Vital Ini

Desyinta Nuraini
Rabu, 12 Agustus 2020 - 14:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus corona utamanya menyerang sistem pernapasan dan organ vital yakni paru-paru. Namun dalam kasus yang parah, virus ini menyebar secara selektif ke organ lain seperti jantung, hati, ginjal, dan bagian sistem saraf. 

Ernesto Estrada, dari Universitas Zaragoza dan Yayasan Agencia Aragonesa para la Investigación di Spanyol yang baru-baru ini menuliskan temuannya terkait Covid-19 selektif menyerang organ tubuh di jurnal Chaos mengatakan untuk memasuki sel manusia, virus corona bergantung pada interaksi dengan protein melimpah yang disebut enzim pengubah angiotensin 2.

Reseptor ini katanya ada di sebagian besar organ manusia, sehingga jika virus beredar di dalam tubuh, dia juga bisa masuk ke organ lain dan memengaruhi mereka. "Namun, virus mempengaruhi beberapa organ secara selektif dan tidak semua, seperti yang diharapkan dari mekanisme potensial ini," ujarnya dilansir dari Phys.org, Rabu (12//8/2020).

Begitu berada di dalam sel manusia kata Estrada, protein virus berinteraksi dengan protein di dalam tubuh, memungkinkan pengaruhnya berkembang. Covid-19 hanya merusak sebagian organ, dengan demikian dia yakin pasti ada jalur berbeda untuk penularannya. Untuk mengungkap rute yang masuk akal, dia mempertimbangkan perpindahan protein yang lazim di paru-paru dan bagaimana mereka berinteraksi dengan protein di organ lain.

"Agar dua protein dapat menemukan satu sama lain dan membentuk kompleks interaksi, mereka perlu bergerak di dalam sel dengan cara subdiffusif," kata Estrada.

Dia menggambarkan gerakan subdiffusif ini seperti seorang pemabuk yang berjalan di jalan yang ramai. Kerumunan menghadirkan hambatan bagi pemabuk, perpindahan yang terhambat dan membuat sulit untuk mencapai tujuan.

Serupa dengan itu, protein dalam sel menghadapi banyak rintangan yang harus mereka atasi untuk berinteraksi. Menambah kerumitan proses, beberapa protein ada di dalam sel atau organ yang sama, tetapi yang lain tidak.

Mempertimbangkan hal ini, Estrada mengembangkan model matematika yang memungkinkannya menemukan sekelompok 59 protein di dalam paru-paru yang bertindak sebagai penggerak utama yang mempengaruhi organ manusia lainnya. Rantai interaksi, dimulai dengan rangkaian ini, memicu perubahan pada protein, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mereka.

"Menargetkan beberapa protein ini di paru-paru dengan obat-obatan yang ada akan mencegah gangguan protein yang diekspresikan di organ selain paru-paru, menghindari kegagalan multiorgan, yang dalam banyak kasus, menyebabkan kematian pasien," kata Estrada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro