Bisnis.com, JAKARTA - Memakai masker menjadi pertahanan diri terbaik terhadap virus corona. Ini menghentikan virus yang melayang di udara memasuki saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masker dapat mengurangi risiko penularan hingga 50 persen. Itu sebabnya orang dianjurkan untuk memakai masker sebelum keluar rumah. Namun, banyak orang yang mengeluhkan ketidaknyamanan yang harus mereka hadapi dengan memakai masker sepanjang hari.
Jerawat timbul, kecemasan, kacamata berkabut adalah yang paling umum. Namun belakangan beberapa orang mengeluhkan sakit tenggorokan setelah memakai masker dalam waktu lama dan juga dengan menggunakan masker yang kotor.
Lantas apa korelasinya masker kotor dengan sakit tenggorokan?
Saat kita mencuci tangan, kita juga perlu membersihkan pakaian dan barang-barang lain dari waktu ke waktu. Masker juga harus dicuci secara rutin untuk mengurangi risiko terpapar kuman dan bakteri.
Bakteri, virus, debu, dan alergen menempel pada masker yang telah dipakai. Partikel kecil yang menumpuk pada masker kotor itu berpindah ke tenggorokan, menyebabkan iritasi dan ketegangan. Orang dengan kekebalan lemah dan alergi terhadap debu atau partikel serbuk sari lebih rentan terhadap hal ini.
Bahkan secara umum, ketika orang memakai masker, mereka harus berbicara lebih keras agar orang lain dapat mendengarnya dengan jelas. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan yang tidak perlu pada tenggorokan, yang menyebabkan iritasi.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal ini?
Mencuci masker sama pentingnya dengan mencuci tangan. Setelah digunakan, cuci masker dengan air hangat dan sabun. Biarkan mengering di bawah sinar matahari, sebelum memakainya lagi. Itu sebabnya disarankan untuk menyimpan dua masker agar Anda dapat menggunakannya sebagai alternatif.
Catatan penting, hindari sering menyentuh masker dan cuci tangan Anda dengan benar sebelum memakainya dan setelah melepasnya.