Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Health

Alasan Anda tidak Bisa Suntik Vaksin saat Demam dan Flu

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 19 Januari 2021 - 06:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ada beberapa kondisi kesehatan seseorang yang dianjurkan tidak disuntik vaksin, salah satunya adalah ketika seseorang sedang demam dan flu.

Ketika seseorang jatuh sakit, itu mungkin berarti bahwa tubuhnya telah diserang oleh kuman atau virus yang menular, yang berarti bahwa sistem kekebalan sudah dalam keadaan tertekan, stres, bekerja keras untuk menghilangkan kuman tersebut.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa vaksin bekerja paling baik jika kekebalan seseorang sehat, berkembang dengan baik, dan bebas stres.

Penyakit yang ada, atau pada saat sakit, ketika sistem kekebalan sudah sibuk melawan virus berarti akan ada risiko.

Kondisi ini, termasuk saat menderita gejala pernapasan seperti batuk, demam bisa sangat berbahaya, karena itu juga kemungkinan gejala Covid-19.

Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa orang ditolak dari pusat vaksinasi sekarang, karena risiko penyebaran infeksi.

Tetapi, apakah pilek atau demam akan membuat vaksin menjadi kurang aman?.

Satu-satunya hal yang dapat menentukan risiko Anda mendapatkan vaksinasi adalah jenis infeksi yang Anda alami.

Misalnya, flu biasa atau virus, yang telah lama kita perangi adalah infeksi umum yang bersifat ringan. Infeksi ringan tidak berbahaya untuk divaksinasi. Namun, bahaya nyata bisa muncul jika gejala pernapasan Anda terkait dengan COVID-19 dan memerlukan tindakan tambahan.

Di sisi lain, jika seseorang mengalami gejala akibat alergi musiman, hal itu bisa menjadi penyebab kekhawatiran. Alergi yang sudah ada sebelumnya saat ini, menjadi penyebab utama kekhawatiran vaksinasi karena dapat memicu reaksi yang tidak diinginkan.

Satu-satunya perhatian utama untuk mendapatkan vaksinasi saat seseorang sakit adalah bahwa dosis vaksin dapat meningkatkan keparahan gejala Anda.

Akan lebih sulit untuk membedakan penyakit Anda dari penyakit pada reaksi vaksin reaktogenik. Dalam beberapa kasus, hal itu dapat menyebabkan efek samping yang serius, bahkan jika jarang dan mempersulit pemulihan Anda.

Tindakan terbaik yang harus diambil adalah berbicara dengan dokter, atau pihak berwenang di pusat vaksinasi sebelumnya untuk memberi tahu mereka tentang masalah yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Jadi, sebaiknya lakukan suntik vaksin ketika kondisi Anda sudah sehat 100 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro