Bisnis.com, JAKARTA - Sudah hampir setahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia. Banyak pertanyaan seputar sistem kekebalan tubuh dan kemungkinannya yang berkaitan dengan infeksi Covid-19.
Fakta yang terjadi virus memengaruhi orang dengan cara yang sangat berbeda. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk memahami bagaimana dan untuk berapa lama sistem kekebalan tubuh melawan virus Covid-19.
Dilansir dari The Indian Times, Selasa (19/1/2021), penelitian terbaru menunjukkan bahwa kekebalan tubuh atau imunitas pada pasien yang terinfeksi Covid-19 bertahan lama. Namun, belum sepenuhnya ditentukan berapa lama sistem kekebalan tubuh benar-benar mengingat infeksi virus tersebut.
Baca Juga Ciri Imunitas Tubuh Anda Rendah |
---|
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nature mengklaim bahwa sistem kekebalan tubuh memiliki potensi untuk 'mengingat' infeksi Covid-19 setidaknya selama enam bulan.
"Pengamatan bahwa respons sel memori B tidak membusuk setelah 6,2 bulan, tetapi terus berkembang, sangat menyarankan bahwa individu yang terinfeksi SARS-CoV-2 dapat meningkatkan respons yang cepat dan efektif terhadap virus setelah terpapar ulang," tulis jurnal yang diterbitkan dalam Nature.
Sebanyak 87 orang yang diagnosis Covid-19 berpartisipasi dalam penelitian dan ditemukan bahwa antibodi menurun selama 1-6 bulan. Dalam studi tersebut menemukan bahwa antibodi mereka menurun seiring waktu. Mereka mempertahankan tingkat sel B memori tertentu yang memainkan peran penting dalam menangkis virus.
Sementara itu, studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa sebagian besar sistem kekebalan, termasuk sel B memori spesifik lonjakan protein. Komponen ini dapat mengidentifikasi dan terus merespons virus selama setidaknya delapan bulan.
Sel B memori berperan sangat penting. Mereka adalah sejenis sel darah putih yang dibuat di kelenjar getah bening atau limpa selama infeksi. Meskipun mereka memungkinkan respons yang cepat dan kuat terkait antibodi terhadap infeksi ulang oleh virus atau bakteri yang sama, mereka juga dapat mencegah infeksi ulang Covid-19.
"Studi baru-baru ini juga menemukan bahwa sementara virus yang menghilangkan antibodi berkurang seiring waktu, tingkat sel B memori spesifik tetap tidak berubah dari waktu ke waktu," tulis jurnal tersebut.
Dikatakan pula bahwa sel-sel ini dapat mengidentifikasi patogen yang mematikan/ Jika terjadi infeksi ulang, maka bisa memicu sistem kekebalan untuk meningkatkan produksi antibodi.