Obat-obatan tablet dan kapsul kanker bisa mengobati pasien virus corona./REUTERS-Srdjan Zivulovic
Health

Israel Klaim Obat Kanker Bisa Jadi Terobosan dalam Memerangi Virus Corona

Syaiful Millah
Rabu, 17 Februari 2021 - 08:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Seorang dokter di Israel mengklaim telah menemukan obat baru yang dinyatakannya efektif melawan virus corona baru atau penyakit pandemi Covid-19.

Nadir Arber, profesor dari Tel Aviv, Israel membahas terobosan pengobatan virus corona. Dia menegaskan vaksin percobaan baru itu mudah diproduksi dan dapat diberikan hanya melalui proses penghirupan.

Dia juga menambahkan bahwa obat itu telah berhasil dalam uji coba awal dan bersikeras bahwa pengobatan itu aman untuk digunakan. Obat melawan reaksi berlebihan yang berpotensi mematikan dalam sistem kekebalan yang dikenal sebagai badai sitokin, yang bertanggung jawab atas Covid-19.

“Obat kami dapat diberikan dengan menghirup tiga atau empat menit sehari selama lima hari. Sangat mudah untuk memproduksi obat  secara efektif, efisien, cepat, dan berbiaya rendah,” katanya seperti dikutip Sky News, Rabu (17/2/2021).

Terobosan terbaru itu datang beberapa hari setelah obat terpisah, yang biasanya digunakan untuk mengobati radang sendi, berhasil digunakan untuk merawat beberapa pasien paling tidak sehat di rumah sakit akibat Covid-19.

Penelitian juga menunjukkan bahwa obat yang dikenal sebagai Tocilizumab, efektif dalam merawat pasien yang sakit kritis dan menyelamatkan nyawa. Obat itu telah terbukti mengurangi risiko kematian pada pasien di rumah sakit.

Di Inggris, obat itu akan tersedia untuk pasien di rumah sakit National Health Service (NHS) mulai minggu depan dan akan digunakan pada pasien yang sakit parah. Tocilizumab adalh obat intravena yang biasanya digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis.

Para peneliti di Recovery menemukan bahwa obat telah secara signifikan mengurangi kasus kematian akibat virus corona baru, dengan setiap 25 pasien yang diobati dengan obat itu maka satu nyawa tambahan dapat diselamatkan.

Lebih dari 4.000 pasien dilibatkan dalam uji coba, yang menemukan 596 pasien (29 persen) dalam kelompok Tocilizumab meninggal dalam 28 hari, dibandingkan 694 pasien (33 persen) pasien dalam kelompok perawatan biasa.

Tocilizumab juga secara signifikan mengurangi kemungkinan berkembangkan ke ventilasi mekanis invasif atau kematian dari 38 persen menjadi 33 persen di antara mereka yang tidak menggunakan ventilasi invasif saat mereka mengikuti uji coba.

Studi juga menemukan hal itu dapat mengurangi waktu yang dihabiskan di rumah sakit hingga 10 hari. Obat tersebut mengurangi peradangan, yang biasa terjadi dan bisa sangat berbahaya pada pasien virus corona karena dapat menyebabkan kerusakan pada paru dan organ lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro