Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang mempunyai riwayat penyakit peradangan pada dinding usus atau inflammatory bowel disease (IBD) tidak perlu khawatir jika hendak menjalani ibadah puasa Ramadan.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli gastroentero hepatologi Ari Fahrial Syam, dalam sebuah webinar pada Sabtu (20/3/2021).
Dikutip dari laman Alodokter, IBD adalah peradangan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan adanya iritasi hingga luka. Radang usus dapat menimbulkan gejala berupa diare, nyeri perut, dan berat badan turun.
Baca Juga Kapan Ramadan 2021 Dimulai? |
---|
IBD merupakan istilah umum untuk dua jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratif, dan penyakit crohn. Keduanya merupakan peradangan pada dinding usus yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti diare, nyeri perut, penurunan nafsu makan, BAB bercampur darah, dan lainnya.
Menurutnya, IBD yang berada dalam keadaan tidak aktif atau remisi, maka dipersilakan untuk puasa.
“Puasa kan kita menahan makan kita. Berdasarkan studi yang kami lakukan, orang berpuasa jelas lebih sehat hidupnya karena mereka mengatur makannya. Orang IBD juga sama, dia akan lebih sehat karena diatur makannya,” katanya.
Kendati demikian, Ari menekankan hal ini berlaku pada level IBD yang sedang tenang atau tidak sedang dalam keadaan pendarahan, diare, nyeri perut yang hebat, misalnya.
Adapun bagi orang yang dalam kondisi kambuh dan membutuhkan obat-obatan seperti mesalazine yang harus diminum 3 kali sehari dianjurkan tidak berpuasa.