Tangkapan Layar IG Live Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bersama Youtuber Jerome Polin/@jeromepolin
Relationship

Cita-Cita jadi Menteri Pendidikan, Ini yang Mau Dilakukan Youtuber Jerome Polin

Mutiara Nabila
Senin, 29 Maret 2021 - 18:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Bercita-cita jadi Menteri Pendidikan Indonesia di masa depan, Youtuber Jerome Polin ingin melakukan tiga hal, memantau pemerataan pendidikan, kesejahteraan guru, dan perbaikan kurikulum.

Saat berbincang bersama Menteri Pendidikan Nadiem Makariem, Jerome mengatakan pertama saat bertugas harus melihat dulu kondisi lapangan.

“Saya sudah 100 persen setuju sama program-program yang dilakukan Mas Menteri saat ini,” kata Jerome lewat Live Instagram, Senin (29/3/2021).

Terkait dengan perbaikan kurikulum, kata Jerome, pendidikan moral dan berpikir kritis di Indonesia harus diperkuat sejak dini, sehingga saat lulus sekolah tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks dan tidak melakukan hal-hal tak berguna di internet.

Menanggapi hal itu, Mas Menteri, sapaan akrab Nadiem Makarim, setuju, bahwa jika pengalaman di sekolah hanya menerima informasi dari guru, dihafal, kemudian dites kemampuannya menggunakan pilihan ganda, tak akan tercipta generasi yang inovatif dan berpikir kritis.

“Karena generasinya biasa menerima info mentah-mentah, ujung-ujungnya kemakan hoaks. Anak-anak harus terbiasa debat, buat essay, untuk melatih pemikiran logis dan beropini. Anak-anak harus jadi partisipator dan co-creator dari pendidikan mereka,” kata Nadiem.

Pada bincang tersebut, Jerome juga menyinggung bahwa anak-anak di Indonesia takut berargumen atau beropini karena takut dimarahi guru atau dianggap tidak sopan. Menurutnya, pola pikir guru juga harus diubah.

Nadiem mengatakan saat ini Kemendikbud juga sedang mengupayakan agar guru dan kepala sekolah memberikan pendidikan yang berorientasi pada murid.

“Program revolusi pendidikan bermula dan berakhir dengan guru, bagaimana kita mau ciptakan murid yang berani inovasi kalau gurunya enggak berani,” kata dia.

Lewat guru penggerak, ungkap Nadiem, beberapa guru di Sorong, Papua mengungkapkan sudah mulai tercerahkan. Mereka sudah mulai terbuka dan membiasakan diri untuk mendengarkan pendapat murid dan tak lagi melarang apabila murid memberikan tanggapan.

Harapannya, program tersebut bisa menjangkau lebih banyak guru di seluruh Indonesia agar pendidikan bagi anak-anak Indonesia semakin baik.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro