Vaksin buatan Pfizer yang disetujui Inggris
Health

Vaksin Covid-19 Pfizer Butuh Dosis Ketiga Setelah 6-12 Bulan

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 18 April 2021 - 13:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Pfizer mengatakan bahwa "kemungkinan" mereka yang sudah dua kali suntik vaksin covid-19 akan membutuhkan dosis ketiga dari suntikan COVID-19 perusahaannya dalam enam hingga 12 bulan setelah vaksinasi.

CEO Albert Bourla juga mengatakan vaksinasi tahunan terhadap virus corona mungkin diperlukan.

"Kami perlu melihat apa urutannya, dan seberapa sering kami perlu melakukan itu, itu masih harus dilihat," kata Bourla dilansir dari Medical News Today.

"Skenario yang mungkin terjadi adalah kemungkinan akan ada kebutuhan untuk dosis ketiga, antara enam dan 12 bulan dan kemudian dari sana, akan ada vaksinasi ulang tahunan, tetapi semua itu perlu dikonfirmasi," katanya, menambahkan bahwa varian akan memainkan "peran kunci".

Dia mengatakan sangat penting untuk menekan kumpulan orang yang rentan terhadap virus.

Peneliti saat ini belum mengetahui sampai kapan vaksin memberikan perlindungan terhadap virus corona.

Pfizer menerbitkan sebuah penelitian awal bulan ini yang mengatakan bahwa suntikannya lebih dari 91 persen efektif untuk melindungi dari virus corona, dan lebih dari 95 persen efektif melawan kasus COVID-19 yang parah hingga enam bulan setelah dosis kedua.

Tetapi para peneliti mengatakan lebih banyak data diperlukan untuk menentukan apakah perlindungan bertahan setelah enam bulan.

David Kessler, kepala tim tanggapan COVID-19 Presiden AS Joe Biden, memperingatkan komite kongres pada hari Kamis bahwa orang Amerika harus menerima suntikan penguat untuk mempertahankan diri dari varian virus korona.

"Kami tidak tahu segalanya saat ini. Kami sedang mempelajari ketahanan respon antibodi," paparnya.

Dia menjelaskan vaksin itu keliatannya kuat tapi ada beberapa yang memudar dan tidak diragukan lagi variannya menantang.

"Saya pikir untuk tujuan perencanaan, tujuan perencanaan saja, saya pikir kita harus berharap bahwa kita mungkin harus meningkatkan." tambahnya.

Bourla juga pada hari Kamis membela harga vaksin perusahaannya, dengan mengatakan mereka menyelamatkan nyawa dan tidak akan dijual ke negara-negara miskin untuk mendapatkan keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro