Bisnis.com, JAKARTA –Ivermectin kini mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi terapi covid-19 di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Ikatan Dokter Indonesia kompak mendorong dikeluarkannya izin penggunaan darurat obat tersebut.
Ikatan Dokter Indonesia mendukung upaya untuk mempercepat dan memperbanyak uji klinis Ivermectin untuk dapat digunakan sebagai salah satu obat penanganan Covid-19.
Saat ini Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sudah merekomendasikan Ivermectin untuk terus digunakan dalam rangka uji klinis.
Lantas apakah benar obat ini bisa menyembuhkan covid-19? apa sebenarnya kandungan dalam obat ini dan efek sampingnya?
Ivermectin adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati gejala infeksi parasit tertentu seperti Strongyloidiasis pada saluran usus, River Blindess (Onchocerciasis), kulit dan mata. Tablet obat Ivermectin tersedia sebagai obat bermerek Stromectol.
Mengutip WebMDRx, Senin (28/6/2021),Stromectol (Ivermectin) adalah semisintetik, agen anthelmintik untuk pemberian oral. Ivermectin berasal dari avermectins, kelas spektrum luas yang sangat aktif, agen anti-parasit yang diisolasi dari produk fermentasi Streptomyces avermitilis.
Ivermectin adalah campuran yang mengandung paling sedikit 90 persen 5-O demethyl-22,23-dihydroavermectin A1a dan kurang dari 10 persen 5-O-demethyl-25-de(1-methylpropyl)-22,23-dihydro-25-(1 -methylethyl)avermectin A1a, umumnya disebut sebagai 22,23-dihydroavermectin B1a dan B1b, atau H2B1a dan H2B1b. Rumus empiris masing-masing adalah C48H74O14 dan C47H72O14, dengan berat molekul masing-masing 875,10 dan 861,07.
Stromectol (Ivermectin) tersedia dalam tablet 3 mg yang mengandung bahan-bahan tidak aktif, seperti selulosa mikrokristalin, pati pregelatinized, magnesium stearat, hidroksianisol terbutilasi dan bubuk asam sitrat (anhidrat).
Cara kerja Ivermectin
Ivermectin termasuk dalam kelas obat yang disebut obat anti-parasit. Kelas obat adalah sekelompok obat yang bekerja dengan cara yang sama. Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi serupa.
Tablet oral Ivermectin bekerja dengan cara mengikat bagian di dalam parasit. Ini akhirnya melumpuhkan dan membunuh parasit, atau menghentikan parasit dewasa membuat larva untuk sementara waktu. Ini mengobati infeksi Anda.
Efek samping Ivermectin
Selain menyebabkan kantuk, Ivermectin dapat menyebabkan efek samping lainnya. Melansir Medical Health News, Senin (28/6/2021), Ivermectin dapat memberikan efek samping umum hingga serius.
Efek samping umum yang lebih umum dari obat ini ketika digunakan untuk mengobati infeksi usus meliputi, kelelahan, kehilangan energi, sakit perut, kehilangan selera makan, mual, muntah, diare, pusing, mengantuk dan rasa gatal.
Lalu untuk mengobati infeksi kulit dan mata, efek samping yang lebih umum meliputi, nyeri sendi dan bengkak, nyeri kelenjar getah bening, gatal, ruam, demam dan masalah pada mata.
Selain efek samping yang umum, Ivermectin juga dapat menyebabkan efek samping yang serius. Efek samping serius pada mata dan gejalanya dapat meliputi kemerahan, berdarah, pembengkakan, rasa sakit hingga kehilangan penglihatan.
Efek samping serius pada kulit dan gejalanya dapat meliputi ruam parah, kulit melepuh dan mengelupas.
Kemudian efek samping serius lainnya seperti sesak nafas, ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil dan buang air besar, kesulitan berdiri atau berjalan, kebingungan, kelelahan yang luar biasa, rasa kantuk ekstrim, kejang, koma, hingga tekanan darah rendah terutama saat Anda bangun setelah duduk atau berdiri.
Apabila efek ini ringan, mereka mungkin hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika efek yang ditimbulkan semakin parah, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.