Bisnis.com, JAKARTA – Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, orang yang telah divaksinasi masih bisa terinfeksi covid-19 atau yang dinamakan infeksi terobosan.
Dan mereka yang mengalami infeksi terobosan, mungkin berisiko mengalami gejala Covid yang berkepanjangan, menurut sebuah studi kecil baru dari pekerja perawatan kesehatan yang divaksinasi penuh di Israel.
Studi yang diterbitkan di The New England Journal pada Rabu (28/7/2021) menyatakan sangat jarang orang yang divaksinasi lengkap terinfeksi atau sakit Covid-19. Tetapi juga ditemukan gejala long Covid dalam beberapa kasus terobosan.
Para peneliti mempelajari 1.497 pekerja perawatan kesehatan yang divaksinasi di Sheba Medical Center di Israel. Di antara mereka, hanya 39 yang terinfeksi meskipun telah diinokulasi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh orang atau sekitar 19 persen mengalami gejala yang berlangsung setidaknya enam minggu, termasuk sakit kepala, nyeri otot, kehilangan indera perasa dan penciuman, serta kelelahan.
Dr. Gili Regev-Yochay, direktur unit pencegahan dan pengendalian infeksi di Sheba Medical Center dan penulis studi tersebut mengatakan hal ini benar-benar mengganggu.
"Jika ini yang akan kita lihat dengan semua infeksi bergejala ringan yang kita lihat sekarang, itu pasti mengkhawatirkan," katanya.
Regev-Yochaymenekankan bahwa hasilnya perlu dikonfirmasi dengan penelitian tambahan yang melibatkan lebih banyak pasien yang diikuti lebih lama. Itu bisa menjadi alarm palsu, gejalanya bisa jauh lebih jarang, atau bisa sembuh jauh lebih cepat daripada gejala berbulan-bulan yang biasanya mengganggu mereka yang menderita Covid yang lama.
Para ahli menekankan bahwa vaksinasi tetap sangat efektif untuk mencegah konsekuensi infeksi yang paling parah: rawat inap dan kematian.
Namun demikian, peneliti lain setuju bahwa temuan tersebut merupakan alasan untuk penyelidikan tambahan.
“Kami berharap ketika Anda divaksinasi dan bahkan jika Anda memang memiliki infeksi terobosan, Anda akan memiliki cukup respons imun yang akan memblokir kompleks gejala berkepanjangan yang sekarang dikenal sebagai Covid panjang ini,” kata Dr. Eric Topol, seorang profesor molekuler. kedokteran di Scripps Research.
Regev-Yochay dan rekan-rekannya di Sheba Medical Center mencatat bahwa beberapa pasien dalam penelitian ini dengan gejala yang panjang mengalami kelelahan yang parah.
"Bisa dibilang ini adalah gejala yang berpotensi ringan, tetapi cukup mengganggu sehingga beberapa orang bahkan tidak kembali bekerja. Ini sangat mengkhawatirkan," kata Regev-Yochay.
Penelitian dilakukan ketika varian Alpha mendominasi Israel. Karena Delta jauh lebih menular dan cenderung menghasilkan lebih banyak virus di dalam tubuh manusia, jika ada, masalahnya bisa lebih buruk sekarang, kata Regev-Yochay lagi.
Pakar lain mengatakan temuan itu memberikan lebih banyak bukti bahwa orang yang divaksinasi penuh perlu tetap berhati-hati, dan harus mengikuti pedoman baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk memakai masker di dalam ruangan dalam situasi berisiko.
