Bisnis.com, JAKARTA - Investasi properti merupakan investasi yang terus naik setiap tahunnya dan jarang merugi, termasuk di masa pandemi ini.
Presiden Direktur Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan dalam situasi saat ini, investasi properti yang terbaik. Apalagi pemerintah memberikan kelonggaran yang signifikan untuk sektor properti.
“Insentif ini tidak pernah terjadi selama ini, pertama DP 0% untuk pembelian properti, yang kedua memberikan insentif pajak PPN, dan sepertinya enggak ada negara yang berikan kelonggaran seperti ini. Jadi ini adalah kesempatan,” jelas Darmadi.
Dia menambahkan masa krisis justru menjadi waktu yang tepat untuk membeli properti karena harga sedang terkoreksi di mana-mana sehingga pengembang juga memberikan insentif yang besar.
“Kapan waktu terbaik beli properti? yang pertama, 10-20 tahun lalu. Kedua, pada saat krisis adalah waktu yang baik, karena harga sedang terkoreksi di mana-mana, sehingga developer memberikan insetif. Suku bunga KPR lagi rendah-rendahnya, dan bunga deposito lagi turun," katanya.
Disampaikan Darmadi, membeli properti yang perlu dilihat pertama kali selain kredibilitas pengembang yakni aksesibilitasnya karena akan mendukung produktivitas dan mobilitas individu. Sehingga akan menghemat waktu dan lebih efisien. “Lokasi itu penting, dan yang tidak kalah penting adalah aksesibilitas. Kalau mau kemana-mana gampang, orang suka,” katanya. Dia juga mengingatkan untuk membeli properti pada pengembang yang reputasinya baik dan tepercaya.
Darmadi juga mencontohkan hunian yang dibeli juga harus mengutamakan aksesibilitas. Semisal yang dekat dengan Transit Oriented Development (TOD) dimana penghuninya akan lebih dimudahkan dari segi mobilitas ke berbagai destinasi tujuan. Kawasan hunian berbasis TOD memudahkan pergerakan orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut.
"Salah satunya adalah Podomoro Golf View yang terletak di Cimanggis, Depok, Jawa Barat," ujarnya.
Hunian berkualitas ini rencananya akan dilengkapi dengan Transit Oriented Development (TOD) dimana penghuninya akan lebih dimudahkan dari segi mobilitas ke berbagai destinasi tujuan. Kawasan hunian berbasis TOD memudahkan pergerakan orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut. Selain memiliki sejumlah titik TOD, PGV juga terkoneksi dengan dua akses tol yang sangat dekat, yakni hanya 100 meter dari exit tol Cimanggis.
Pengamat Transportasi Universitas Indonesia Alvinsyah mengatakan bahwa akses tol yang dekat dengan hunian secara prinsip sangat menguntungkan bagi penghuni kawasan tersebut, khususnya bagi mereka yang mengendarai mobil.
Alvinsyah mengatakan akses transportasi dan kemudahan akses merupakan pertimbangan utama dalam memilih tempat tinggal. Oleh karena itu, katanya, pengembang memang perlu menyediakan akses yang multimoda sehingga masyarakat mempunyai pilihan.
“Jadi idealnya pengembang sebuah kawasan properti memprioritaskan akses angkutan umum seperti menyediakan layanan shuttle service yang berfungsi sebagai feeder angkutan massal atau yang langsung melayani ke pusat-pusat kegiatan kota,” katanya.