Bisnis.com, JAKARTA – Para Wanita mungkin sudah hafal siklus menstruasi yang hadir hampir setiap bulan. Simak penjelasan tentang fase folikuler, khususnya bagi wanita yang sedang program hamil.
Siklus menstruasi setidaknya terdisi dari tiga fase, yaitu folikuler, ovulasi, dan luteal. Namun, belum tentu semuanya paham betul mengenai fase folikuler.
Berbeda dengan fase ovulasi yang hanya berlangsung selama 24 jam, fase folikuler dimulai pada hari pertama periode menstruasi dan berakhir ketika ovulasi dimulai. Selama fase folikular, telur-telur yang disebut folikel akan matures atau matang salah satunya (hanya satu).
Jika Anda sedang dalam program untuk hamil, penting mengetahui apakah fase folikuler dan luteal Anda panjang atau pendek, dan kapan dalam siklus itu terjadi.
Masalah pada fase ini dapat memengaruhi kesuburan Anda. Sebenarnya apa yang terjadi pada fase folikuler? Simak penjelasan selengkapnya seperti dilansir dari Health Line, Kamis (4/11/2021).
Bagaimana Siklus Fase Folikuler?
Fase ini dimulai ketika pusat kendali hormon tubuh Anda, hipotalamus, mengirimkan pesan ke kelenjar pituitary (hipofisis) di dasar otak. Hipofisis kemudian melepaskan follice stimulating hormon (FSH).
FSH merangsang ovarium Anda untuk menghasilkan 5 hingga 20 folikel. Di dalam setiap folikel terdapat telur yang belum matang. Folikel ini tumbuh selama fase folikular dalam siklus menstruasi.
Pada akhirnya, hanya satu folikel yang matang menjadi telur/ovum, sementara folikel lainnya mulai layu dan diserap kembali ke dalam tubuh.
Folikel dengan telur yang matang meningkatkan produksi estrogen tubuh. Tingkat estrogen yang lebih tinggi membuat lapisan rahim menebal. Lapisan menjadi kaya nutrisi untuk mempersiapkan pembuahan. Meningkatnya kadar estrogen juga mengirimkan sinyal ke hipofisis untuk memperlambat produksi FSH.
Sementara itu, kadar hormon hipofisis lain yang disebut luteinizing hormone (LH) melonjak. Kenaikan LH menghentikan produksi estrogen dan memulai proses ovulasi, fase berikutnya dalam siklus.