Bisnis.com, JAKARTA - Konsep belajar online mungkin bukan sesuatu yang baru lagi sejak pandemi COVID-19. Namun itu bukan berarti para orang tua telah cukup mahir dalam membantu si kecil selama proses belajar daring ini. Dengan tingkat kesulitannya yang tinggi, rasanya wajar jika pengalaman belajar online masih jadi masalah pelik untuk para orang tua dan anak.
Well, setidaknya beberapa tips berikut ini dapat membantu mempermudah koordinasi belajar online anak di rumah.
Siapkan Aturan Khusus Saat Belajar Online
Aturan khusus harus disiapkan mengingat waktu belajar online akan sedikit berbeda dengan belajar tatap muka. Hal utama yang perlu diperhatikan orang tua adalah menyesuaikan bioritme anak. Sebisa mungkin pilih waktu belajar online yang sesuai dengan mood si kecil.
Jangan Terlalu Membebani Anak
Saat belajar online di rumah, ada baiknya para orang tua berpedoman pada rekomendasi waktu yang telah ditentukan di atas. Tetapi berikan anak-anak kebebasan untuk memutuskan apa yang ingin mereka kerjakan dan dalam urutan yang mana. Untuk tujuan ini, rencana mingguan perlu dibuat secara seksama agar beban kerja mingguan dan bulanan dapat ditentukan.
Perhitungkan Beban Emosional Anak
Bicarakan dengan si kecil jika mereka mengalami masalah yang dapat menghalangi untuk belajar online. Biasanya, kejadian ini dapat terjadi di awal-awal masa belajar online. Karena itu, mempertahankan rutinitas harian yang baik dapat membantu mengatasi situasi tersebut. Namun, jika si kecil masih bersikeras melawan rutinitas ini, ia mungkin perlu penanganan khusus dari konselor pendidikan.
Sebisa Mungkin Temani Anak saat Belajar Online
Poin ini sangat penting untuk mereka yang berumur 6 sampai 15 tahun. Pada umur yang sangat belia ini, anak akan cenderung lebih berorientasi pada kegiatan berkelompok. Alhasil, kebersamaan bersama orang tua jadi variabel sangat penting untuk keberhasilan proses belajar online.
Pastikan Anak Tidak Mengalami Paksaan
Mengingat konteks belajar online yang cenderung membosankan, para orang tua harus lihai dalam memberikan ruang untuk bentuk pembelajaran yang menyenangkan. Dorong si kecil untuk memberikan saran bagi metode belajar online mereka dan cobalah untuk menerapkannya bersama. Melakukan hal ini adalah menjadi bagian penting dari proses belajar online dan mendorong motivasi belajar anak.
Pilih Kursus Belajar Online yang Ideal
Ada perbedaan besar antara platform les online yang hanya mengajar dan platform yang mendidik. Perbedaan ini sangat terasa dalam pendekatan belajar mengajar yang dipilih. Contohnya seperti LingoAce. Platform les bahasa Mandarin online ini memiliki pendekatan yang sangat ideal untuk anak 6 - 15 tahun.
Ketimbang hanya mengajarkan si kecil, para guru di LingoAce dilatih untuk dapat beradaptasi dengan gaya belajar setiap peserta didiknya. Bukan hanya mengamati dan memahami profil murid, tenaga pendidik di LingoAce juga memperhatikan kemampuan bahasanya, memonitor perubahan gaya belajar, kebutuhan emosional dan sosial anak, serta suasana belajar yang sesuai.
Hasil observasi ini kemudian akan diolah menjadi media belajar yang beragam mulai dari permainan dan game, media multimedia, serta video animasi. Harapannya adalah, semua murid di LingoAce dapat merasakan pengalaman pembelajaran bahasa Mandarin yang efektif dan efisien.
Untuk lebih jauh memaksimalkan pendekatan personal ini, LingoAce juga memangkas volume kelas dan hanya menyediakan maksimal enam murid per program belajar. Jika ini dirasa masih kurang, para orang tua juga bisa memilih program belajar intens dan privat.
Tunggu apalagi, segera daftarkan si kecil Anda ke LingoAce sekarang juga. Buruan! Startup EduTech ini sedang mengadakan kelas free trial gratis lho!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
