Bisnis.com, YOGYAKARTA - Padukuhan Dukuh, Sidomoyo, Godean, sekilas tampak seperti Padukuhan pada umumnya, nampak rumah-rumah berjejer, beberapa warga melakukan aktivitasnya.
Hal yang menjadi pembeda, tempat ini menjadi pilihan Nurul Atik untuk mendirikan Kantor Pusat Rocket Chicken. Perusahaan yang Ia rintis sejak 12 tahun itu.
Nurul Atik menjadi inspirasi karena kisah hidupnya. Berawal dari petugas cleaning service, ia kini mengembangkan bisnis makanan cepat saji Rocket Chicken yang kini sudah memiliki lebih dari 1.000 gerai di berbagai di daerah.
Menelusuri lokasi kantornya di Godean, Sleman tidak perlu waktu lama. Jika melintasi Jalan Utama Sidomoyo dari Jalan Godean sudah terlihat beberapa bangunan bisnis Rocket Chicken.
Menuju jalan masuk Kantor Rocket Chicken juga terpasang nama-nama jalan yang menggunakan nama Rocket. Ruas jalan pertama Rocket tertulis di plang warna hijau dengan tulisan warna putih. Di dua ruas jalan berikutnya tertulis di sebuah gapura Rocket 1, dan Rocket 2.
Atik menceritakan bagaimana hidup di Padukuhan Dukuh. Berbekal payung untuk menghindari gerimis, Atik dan warga yang beraktifitas saling bertegur sapa. Ia nampak dekat dan ramah menyapa orang-orang.
“Saya dulu tinggal di sini 2005. Dari dulu terbiasa hidup di Jepara di desa, jadi kegiatan kemasyarakatan, kumpul apapun yang positif ikut. Saya bantu yang saya bisa, CSR saya juga belum seberapa. Dari orangtua saya juga memang diajarin untuk berbagi, dikasih tahu semisal cuma pisang satu, baru sama teman, ya dibagi pisang itu,” ucapnya, beberapa waktu lalu.
Jiwa sosialnya yang tinggi dan kesuksesannya, membawanya pada suatu waktu, kerap dipanggil dengan sapaan Bos.
Namun, Ia menolak saat itu karena tidak mau berjarak dengan warga lainnya.
“Saya mengadakan mancing bersama, terus setelah sampai di lokasi saya bilang ke mereka untuk tidak perlu memanggil saya Bos. Saya khawatir khilaf, besar kepala, dan memang tidak mau berjarak dengan mereka. Baru tiga bulan terakhir ini saya mau menerima panggilan Bos, karena setelah bertemu Ustad Lukman Hakim, dikatakannya Bos itu, Bersama Orang Sholeh. Ya sudah saya mau,” ujar Atik.
Lahirnya nama Jalan Rocket saat itu, juga Atik ceritakan. Dikataknnya sekitar tujuh tahun lalu nama jalan di sekitar tempatnya menggunakan nama-nama ikan, namun nama-nama tersebut justru sering diplesetkan oleh orang dan untuk bahan ejek-ejekan.
Hingga akhirnya Ia mengusulkan dan meminta untuk penggunaan nama Rocket, usulan tersebut disambut baik. Hal tersebut dibenarkan oleh tokoh masyarakat setempat.
“Ya semua sepakat saat pertemuan itu, jadi diberi nama Rocket. Kami juga bersyukurkan hadirnya Rocket Chicken ini. Dampaknya positif bagi masyarakat, membuka lapangan pekerjaan. Mereka bisa bekerja di Rocket Chicken. Bagi saya kebahagiaan,” ucap Kepala Padukuhan Dukuh, Inang Fredianto.
Inang mengungkapkan sosok Atik merupakan orang yang low profile, dan merakyat.
“Tidak pernah aneh-aneh di masyarakat, istilahnya proaktif untuk hal-hal positif. Sosoknya menjadi inspirasi penyemangat, memulai bisnis dari nol sampai sukses seperti sekarang. Dia sosok pekerja keras tidak mengenal lelah juga,” ujarnya.
Warga sekitar yang juga bekerja untuk Rocket Chicken, Eko Purnomo mengatakan hadirnya Rocket Chicken turut membawa perubahan di hidupnya.
“Dulu kerja serabutan, kadang kernet. Ini bisa kerja tetap di Rocket Chicken. Membawa perubahan baik. Pak Nurul Atik orangnya juga sederhana, akrab dengan siapa saja. Banyak membantu pembangunan disini,” ujar Eko.
Atik sendiri masih memiliki keinginan terus membantu menciptakan lapangan kerja, dapat mensejahterakan karyawan. Ia memiliki impian memberikan reward rumah untuk karyawan yang telah bekerja dengannya sejak awal. Selain itu juga, Atik berkeinginan mendirikan sebuah Yayasan.