Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda mendengar istilah FOMO?
FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut kehilangan mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada Anda. Ini melibatkan rasa iri yang mendalam dan memengaruhi harga diri.
FOMO bukan hanya perasaan bahwa mungkin ada hal-hal yang lebih baik yang dapat Anda lakukan saat ini, tetapi perasaan bahwa Anda kehilangan sesuatu yang secara fundamental penting yang dialami orang lain saat ini.
FOMO, Usia, dan Jenis Kelamin
Melansir Verywealth, FOMO dapat dialami oleh orang-orang dari segala usia, beberapa penelitian telah menemukan. Satu studi di jurnal Psychiatry Research menemukan bahwa rasa takut ketinggalan terkait dengan penggunaan smartphone dan media sosial yang lebih besar dan bahwa tautan ini tidak terkait dengan usia atau jenis kelamin.
Penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan media sosial dan penggunaan smartphone yang "bermasalah" dikaitkan dengan pengalaman FOMO yang lebih besar. Penggunaan smartphone terkait dengan ketakutan akan evaluasi negatif dan bahkan positif oleh orang lain serta terkait dengan efek negatif pada suasana hati.
Potensi Bahaya FOMO
Selain meningkatnya perasaan tidak bahagia, ketakutan akan kehilangan dapat menyebabkan keterlibatan yang lebih besar dalam perilaku yang tidak sehat. Misalnya, studi yang sama di Computers and Human Behavior menemukan bahwa FOMO dikaitkan dengan gangguan mengemudi, yang dalam beberapa kasus bisa mematikan.
Meminimalkan FOMO
Untungnya, langkah-langkah dapat diambil untuk mengekang FOMO Anda jika itu adalah sesuatu yang Anda alami.
Penelitian menunjukkan bahwa rasa takut kehilangan dapat berasal dari ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan dengan kehidupan dan perasaan ini dapat mendorong kita ke penggunaan media sosial yang lebih besar.
Pada gilirannya, keterlibatan yang lebih besar dengan media sosial dapat membuat kita merasa lebih buruk tentang diri kita sendiri dan hidup kita, bukan lebih baik. Dengan cara ini, akan membantu untuk mengetahui bahwa upaya kita untuk mengurangi perasaan FOMO sebenarnya dapat mengarah pada perilaku yang memperburuknya. Memahami di mana masalahnya terletak, bagaimanapun, bisa menjadi langkah pertama yang bagus untuk mengatasinya.
Berikut ini tips agar Anda dapat menghilangkan rasa FOMO dalam hidup Anda:
1. Ubah Fokus Anda
Daripada berfokus pada kekurangan Anda, cobalah perhatikan apa yang Anda miliki. Tambahkan lebih banyak orang positif ke feed Anda; sembunyikan orang-orang yang cenderung terlalu menyombongkan diri atau yang tidak mendukung Anda.
Anda dapat mengubah feed Anda untuk menunjukkan lebih sedikit apa yang memicu FOMO Anda dan lebih banyak lagi tentang apa yang membuat Anda merasa nyaman dengan diri sendiri.
2. Buat Jurnal
Membuat jurnal dapat membantu Anda mengalihkan fokus Anda dari persetujuan publik ke apresiasi pribadi atas hal-hal yang membuat hidup Anda hebat. Pergeseran ini terkadang dapat membantu Anda keluar dari siklus media sosial dan FOMO.
3. Carilah Koneksi Nyata
Membuat rencana dengan seorang teman baik, membuat tamasya kelompok, atau melakukan kegiatan sosial apa pun yang membuat Anda keluar dengan teman-teman dapat menjadi perubahan yang menyenangkan, dan itu dapat membantu Anda menghilangkan perasaan yang Anda lewatkan. Ini menempatkan Anda di tengah aksi.
Jika Anda tidak punya waktu untuk membuat rencana, bahkan pesan langsung di media sosial kepada seorang teman dapat menumbuhkan hubungan yang lebih besar dan lebih intim daripada memposting ke semua teman Anda dan berharap untuk "suka".
4. Bersyukur
Studi menunjukkan bahwa terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan rasa syukur seperti membuat jurnal rasa syukur atau sekadar memberi tahu orang lain apa yang Anda hargai tentang mereka dapat mengangkat semangat Anda serta semua orang di sekitar Anda.6
Ini sebagian karena lebih sulit untuk merasa seolah-olah Anda kekurangan hal-hal yang Anda butuhkan dalam hidup ketika Anda berfokus pada kelimpahan yang sudah Anda miliki. Itu juga berlaku karena membuat orang lain merasa baik membuat kita merasa baik.
Peningkatan suasana hati mungkin hanya apa yang Anda butuhkan untuk melepaskan diri dari perasaan tertekan atau cemas. Anda mungkin tidak akan merasa tergoda untuk pergi ke lubang kelinci jejaring sosial dan FOMO ketika Anda menyadari berapa banyak yang sudah Anda miliki. Anda akan mulai merasa bahwa Anda memiliki apa yang Anda butuhkan dalam hidup dan begitu juga orang lain. Ini bisa menjadi luar biasa untuk kesehatan mental dan emosional Anda.