Bisnis.com, JAKARTA - 13 Juli 1908 merupakan sejarah dunia dimana untuk pertama kalinya wanita ikut serta dalam Olimpiade modern.
Wanita berkompetisi untuk pertama kalinya pada Olimpiade 1900 di Paris. Dari total 997 atlet, 22 wanita dipertandingkan dalam lima cabang olahraga: tenis, berlayar, kroket, berkuda, dan golf.
IOC berkomitmen untuk kesetaraan gender dalam olahraga. Piagam Olimpiade, Bab 1, Aturan 2.8, menyatakan bahwa peran IOC adalah: “untuk mendorong dan mendukung promosi perempuan dalam olahraga di semua tingkatan dan di semua struktur dengan tujuan untuk menerapkan prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan.”
Dengan tambahan tinju wanita ke dalam program Olimpiade, Olimpiade 2012 di London adalah yang pertama di mana wanita berkompetisi di semua cabang olahraga dalam program tersebut. Sejak tahun 1991, setiap olahraga baru yang ingin mengikuti program Olimpiade harus memiliki kompetisi wanita.
Pada Olimpiade 2016 di Rio, 45 persen peserta adalah perempuan.
Tahun 1912, akuatik menjadi terbuka untuk wanita di Olimpiade untuk pertama kalinya. Kebanyakan pakaian renang wanita pada saat itu terbuat dari wol dan menjadi berat di dalam air. Tim renang Inggris mengenakan setelan yang terbuat dari sutra untuk mengurangi jumlah dan gaya tarik.
Olimpiade merupakan acara olahraga internasional terbesar, diikuti oleh ribuan atlet dari sekitar 200 negara, mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin.
