Bisnis.com, JAKARTA - Kopi adalah minuman favorit banyak orang. Rasanya yang pahit manis seakan menjadi candu bagi penikmatnya.
Kopi memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya mencegah munculnya serangan jantung.
Namun, ada juga beberapa hal yang harus diwaspadai bagi Anda pecinta kopi. Salah satunya potensi kehalalan di dalamnya.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menyebutkan, walaupun kopi berasal dari tanaman atau nabati, banyak warung kopi yang mencampur produknya dengan bahan-bahan yang kritis.
Berikut bahan-bahan kritis apa saja yang mungkin bercampur dengan kopi dan mengapa dinyatakan kritis kehalalan.
- Irish coffee: campuran kopi dengan Irish cream dan whiskey; minuman koktail Irlandia
- Spanish Coffee With Brandy
- Cinnamon Whiskey Coffee Cocktail
- Expresso Negroni: campuran antara kopi ekspresso dan negroni (campuran gin—minuman beralkohol yang berasal dari fermentasi dan diberi aroma buah juniper
- Sweet Vermouth: anggur yang dicampur dengan rempah
- Campari: campuran minuman alkohol dan rempah yang pertama kali dikenalkan oleh Gaspare Campari; minuman Italia.
Menurut LPPOM, tak jarang bahan yang biasanya dengan standar tinggi tak mampu disediakan pemasok dalam negeri. Akhirnya, impor dari negara lain menjadi solusi.
Berikut ini beberapa contoh bahan impor dari negara lain, diantaranya: susu kental manis, krimer kental manis, non-dairy creamer (krimer bukan turunan susu): sebagai bahan pembuat minuman—di samping kopi; atau, tepung terigu, shortening, gula, whipped cream, keju, selai/jam, agar, gelatin: sebagai bahan pembuat kue atau reroti atau dessert.
Berikut beberapa contoh dan mengapa kritis dari perspektif kehalalan.
1. Susu Kental Manis/Krimer Kental Manis
Selain gula, bahan yang menjadi titik kritis adalah laktosa. Laktosa adalah hasil samping samping industri keju yang kehalalannya sangat ditentukan oleh kehalalan kejunya.
2. Non-Dairy Creamer
Walaupun berbahan baku dari nabati biasanya non-dairy creamer mengunakan emulsifier, anti kempal dan bahan pewarna yang mungkin saja berbahan hewani.
3. Terigu
Sebagai bahan kue atau roti terigu memang berbahan gandum, namun Standar Nasional Indonesia (SNI) mewajibkan terigu diperkaya dengan vitamin dan mineral. Premix vitamin dan mineral inilah yang perlu diwaspadai kemungkinan tidak halalnya.
4. Shortening
Selain berasal dari lemak nabati, shortening pun bisa menggunakan lemak hewani.
5. Whipped Cream
Walaupun berasal dari susu dalam proses pengolahannya, whipped cream kadang-kadang ditambahkan gula dan flavor vanilla. Titik kritis ketidakhalalannya terletak pada gula dan flavor-nya.
6. Keju
Produk olahan susu ini digumpalkan dengan enzim rennin atau rennet. Enzim ini yang kritis karena bisa berasal dari bahan hewani atau produk mikrobial.
7. Selai
Produk selai kritis karena walaupun biasanya berasal dari nabati, biasanya ditambahkan gula dan bahan pewarna.
8. Gelatin
Bahan ini berfungsi sebagai pengental atau penstabil dihasilkan dari kulit dan tulang hewan.