Bisnis.com, JAKARTA - Pusat perbelanjaan terkenal di Singapura Mustafa Center, akan membuka cabang di Indonesia.
Dubes Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagramnya.
"Managing Director Mohamed Mustafa & Samsuddin Co PTE LTD, Mustaq Ahmad berharap untuk segera memulai bisnis pertamanya di Indonesia," ujar Surya Pratomo.
Meski demikian Surya Pratomo tidak merinci kapan rencana itu akan direalisasikan dan di mana pusat perbelanjaan itu akan dibangun di Indonesia.
Mustafa merupakan pusat perbelanjaan terkenal di Singapura yang bisa bertahan di tengah bermunculannya mal-mal mewah di negeri Singa itu.
Pusat perbelanjaan yang satu ini mempunyai keunikan, menawarkan segala macam produk dan buka 24 jam.
Mustafa didirikan tahun 1971, di Campbell Lane di Little India.
Saat itu pusat perbelanjaan itu menjual pakaian siap pakai.
Pada 1973, mereka menyewa ruang toko seluas 900 kaki persegi di sepanjang Serangoon Road.
Saat itu, mereka menambah barang jualannya berupa barang Elektronik.
Toko kedua seluas 900 Kaki Persegi disewa di samping toko pertama untuk mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas pelanggan. Seiring dengan itu, lebih banyak produk yang bersumber dari luar negeri dijual untuk memberikan pilihan barang yang lebih banyak kepada pelanggan. Pemilihan produk baru berdasarkan apa yang diinginkan pelanggan.
Pada 1985, Mustaq Ahmad, sang founder, melihat beberapa area dan memutuskan untuk mendirikan toko di Serangoon Plaza. Keputusan yang berani, karena Serangoon Plaza terletak jauh dari pusat perbelanjaan utama di Little India. Mustaq Ahmad menyewa gedung seluas 40.000 kaki persegi di lantai dasar gedung.
Toko tersebut langsung sukses, dan lebih banyak ruang disewa di dalam gedung untuk menampung pelanggan yang terus bertambah. Dengan pemikiran ini, dan juga mempertimbangkan proyeksi sewa, Mustaq Ahmad berpikir akan lebih baik memiliki tempat sendiri untuk mempertahankan strategi bisnisnya.
Mustaq Ahmad mulai melihat-lihat, dan menemukan beberapa ruko tua di sepanjang Jalan Syed Alwi yang harganya terjangkau dan tidak jauh dari tokonya, hanya sekitar sudut dari Serangoon Plaza. Dia membelinya satu per satu, sampai akhirnya menguasai seluruh baris kawasan tersebut.
Mendirikan Pusat Perbelanjaan besar di pinggir jalan keluar dari area perbelanjaan tradisional adalah keputusan yang sangat berani. Setelah 2 tahun perencanaan yang matang, dia memutuskan untuk membangun gedungnya sendiri.
Pada April 1995, Mustafa Center menjadi kenyataan dan langsung menjadi surga belanja di Negeri Singa. Akhir pekan, toko ini menampung lebih dari 15.000 pelanggan dari semua negara
Saat ini, pelanggan bisa mendapatkan hampir apa saja. Lebih dari 300.000 item yang ditampilkan di ruangan empat tingkat seluas 400.000 kaki persegi di dalam gedung enam lantai di sepanjang Jalan Syed Alwi.
Konsep bisnis yang menawarkan layanan lain seperti penukaran uang, pengiriman uang, perjalanan udara, dan wisata telah membantu dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan bisnis.
Layanan satu atap ini telah menjadi identik dengan turis dari India, Pakistan, Bangladesh, Sri-Lanka, dan Asia. Bahkan, akhir-akhir ini terjadi peningkatan pelanggan dari Timur Tengah, Asia Utara dan juga Eropa