Bisnis.com, JAKARTA - Industri kopi memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di dunia. Melansir dari Zippia, secara internasional, lebih dari satu miliar orang minum kopi setiap hari.
Saat ini, perusahaan kopi terbesar di dunia adalah Starbucks, dengan pendapatan US$29,061 miliar atau setara dengan Rp447,6 triliun dan pangsa pasar AS sebesar 33 persen.
Bahkan, kopi menjadi komoditas yang paling banyak diperdagangkan kedua di dunia setelah minyak. Tingkat petumbuhan pertahunnya pun diproyeksikan mencapai 4,28 persen hingga 2026.
Tak heran, dengan tingginya minat masyarakat, membuat penjualan perusahaan global tak pernah mengalami penyusutan.
Lantas, mana saja perusahaan kopi terbesar di dunia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Starbucks
Starbucks sejauh ini merupakan rantai kopi paling populer di dunia, dengan lebih dari 30.000 toko di seluruh dunia.
Perusahaan yang bermarkas di Seattle, Washington ini mencatat penjualanan kotor dalam setahun mncapai US$29.061 atau setara dengan Rp447,6 triliun.
Salah satu alasan terbesar kesuksesan mereka terkait dengan bagaimana mereka mengubah budaya kopi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat.
Sebelum Starbucks didirikan pada tahun 1971, kedai kopi tidak terlalu umum di sebagian besar negara di luar Eropa dan Australia. Pasalnya, sebagian besar orang Amerika hanya mengenal kopi melalui kopi tetes kemasan curah yang mereka buat di rumah di pagi hari atau diminum di tempat kerja.
2. Panera Bread
Panera Bread yang memiliki kantor pusat di ST. Louis, Missouri mencatat penjualan mencapai US$2,8 miliar atau setara dengan Rp43,1 triliun per tahun.
Perusahaan juga mengadopsi metode Starbucks dalam memberikan suasana yang ramah yang mengundang pelanggan untuk berkumpul dan bersosialisasi guna mendongkrak penjualan.
Sebagian besar toko dirancang dengan interior cokelat yang hangat dan pencahayaan yang menyenangkan untuk menciptakan efek tersebut. Meskipun penjualan kopi merupakan persentase besar dari pendapatan rantai, akan tetapi sebagian besar aset pemasaran mereka adalah dengan memamerkan barang-barang seperti roti, sup, dan kue kering.
Panera Bread saat ini eksklusif untuk Amerika Serikat dan Kanada, dengan 2.158 lokasi dibuka di kedua negara.
3. McCafe
McCafe didirikan pada tahun 1993 dan ada di bawah merek Mcdonald yang lebih besar. Memiliki kantor pusat di Oak Brook, Illinois, jaringan kopi ini telah berkembang menjadi 1.300 toko di seluruh dunia.
McCafe mencatatkan penjualan mencapai US$2,42 miliar atau setara dengan Rp37,2 triliun.
Berbeda dengan Dunkin’ Donuts hingga Starbucks yang lebih banyak memberikan voucher diskon hingga potongan harga, McCafe sendiri tidak fokus pada hal tersebut, lantaran mereka memanfaatkan rantai pasokan dan jaringan logistik McDonald's.
4. Lavazza
Lazzava yang bermarkas di Italia ini memiliki penjualan mencapai US$2,3 miliar atau setara dengan Rp35,4 triliun. Jaringan tersebut hanya memiliki beberapa toko di luar Italia, dengan sebagian besar pendapatannya berasal dari produk kemasan yang dijual di toko bahan makanan.
Lavazza secara strategis menempatkan kedai kopi mewah mereka di hotel kelas atas untuk menciptakan persepsi sebagai merek mewah.
Dengan berfokus pada citra dan menciptakan campuran kopi dengan rasa yang sangat kaya dan unik, jaringan kopi ini menjadi top of mind banyak orang Eropa jika mereka sedang benar-benar menginginkan secangkir kopi yang enak dan mahal.
5. Tim Hortons
Tim Hortons pertama didirikan pada tahun 1964 di Kanada oleh seorang individu dengan nama yang sama, dan sejak itu berkembang menjadi 4.846 toko di 14 negara.
Jika, kebanyakan orang menganggap Starbucks sebagai rantai kopi yang kebetulan menjual makanan ringan dan kue kering, justru Tim Hortons memasarkan dirinya sebagai kebalikannya.
Banyak penggemar Tim Horton benar-benar mengunjungi toko untuk membeli donat dan kue kering mereka dan kebetulan memesan kopi bersama mereka. Dengan strategi tersebut, Tim Hortons menatatkan penjualan mencapai US$2,25 miliar atau setara dengan Rp34,6 triliun.
6. Dunkin’ Donuts
Dunkin' Donuts didirikan pada tahun 1950 dan telah berkembang menjadi lebih dari 11.300 toko di seluruh dunia. Penjualan tahunan kotor mencapai US$1,25 miliar atau sekitar Rp19,2 triliun.
Jika, kafe-kafe Starbucks berfokus untuk menciptakan suasana yang tinggi dan ramah serta menyajikan minuman yang cukup mahal dan dihias. Dunkin' mengambil pendekatan sebaliknya.
Sebagian besar toko Dunkin kecil dan hanya memiliki beberapa kursi dan meja. Mereka pun menyajikan dalam cangkir styrofoam kecil dengan sedikit tambahan selain gula dan krim.
Dengan mengurangi biaya overhead dan biaya lainnya, Dunkin' Donuts mampu menyediakan kopi dengan harga yang sangat murah bagi orang-orang yang hanya menginginkan sedikit kafein yang terjangkau.
7. Costa Coffee
Costa Coffee terkenal sebagai Starbucks ala Eropa dan Timur Tengah. Pasalnya, kedua perusahaan tersebut didirikan pada tahun yang sama, 1971.
Costa Coffee juga meniru kesuksesan Starbucks, dengan 3.401 toko buka di seluruh dunia. Penjualan tahunan brutonya mencapai US$1,17 miliar atau setara dengan Rp18,01 triliun.