Bisnis.com, JAKARTA - Kasus menghilangnya kapal selam wisata Titanic menarik perhatian dunia.
Apalagi, ada dua miliarder asal Pakistan dan Inggris yang menjadi salah satu penumpang di tur wisata kapal selam seharga Rp3,7 miliar itu.
Tur wisata ini menunjukkan banyak miliarder dunia yang tertarik mengikuti tur ekstrim meskipun biayanya selangit.
Bukan hanya kali ini, miliarder dunia ikut serta dalam tur wisata berbiaya fantastis, dan ekstrim.
Ada beberapa tur wisata ekstrim lainnya yang juga diminati para miliarder dunia. Semisal tur puncak Everest hingga ke luar angkasa.
Dalam beberapa dekade terakhir, industri untuk turis miliarder ini telah berlipat ganda, dipelopori oleh beberapa kapitalis paling terkenal, termasuk Jeff Bezos, Richard Branson, dan Elon Musk.
Mereka rela merogoh dana hingga US$100 juta untuk mengorbit bulan di pesawat ruang angkasa Rusia.
Ada juga tur senilai US$20 juta menghabiskan seminggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Mereka yang lebih konservatif dapat menghabiskan US$250.000 untuk mengunjungi kedalaman lautan planet ini.
Richard Branson, yang mendirikan Virgin Galactic merupakan salah satu miliarder yang menawarkan tur ekstrim ke luar angkasa.
Branson dan Bezos masing-masing mendirikan Virgin Galactic dan Blue Origin. Blue Origin Bezos telah membawa pelanggan yang membayar dalam kapsul New Shepard-nya ke batas ruang di mana mereka merasa tidak berbobot selama beberapa menit dan kembali.
Branson pun membuat Virgin Oceanic pada 2014 untuk tur wisata ke perairan terdalam di planet ini.
Miliarder Inggris Hamish Harding, memilih tur wisata kapal selam yang menghilang akhir pekan ini selama tur kapal karam Titanic. Dia juga pernah ke Palung Mariana pada tahun 2021, dan setahun kemudian melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama Blue Origin.
Dilansir dari dailymail, ada juga perusahaan lain yang kurang terkenal telah beroperasi selama beberapa dekade dan membawa miliarder tidak hanya ke orbit tetapi bahkan dalam perjalanan ke ISS.
Munculnya pariwisata luar angkasa dimulai dari Dennis Tito, seorang manajer investasi Amerika, yang dilaporkan rela membayar US$20 juta untuk perjalanan tujuh hari ke ISS pada tahun 2001.
Operasi tersebut merupakan hasil kesepakatan antara perusahaan Rusia MirCorp dan perusahaan Amerika Space Adventures Ltd. Sejak itu perusahaan ini telah membawa sejumlah warga negara yang sangat kaya ke stasiun luar angkasa.
Sejak 2007 dia telah menawarkan perjalanan mengelilingi Bulan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia seharga $100 juta.
Beberapa kliennya termasuk pendiri Cirque du Soleil Guy Laliberte, insinyur perangkat lunak Microsoft Charles Simonyi, dan pengembang game komputer Richard Garriott.
Perusahaan ini juga ikut menerbangkan miliarder Jepang dan taipan mode Yusaku Maezawato ke ISS pada Desember 2021.
Tur Perairan Terdalam hingga Gunung Everest
Bukan hanya luar angkasa atau kedalaman biru yang luas yang telah membuat orang terkaya di dunia penasaran.
Dua tahun lalu pemecah es pribadi pertama di dunia diluncurkan oleh seorang miliarder Rusia untuk memfasilitasi perjalanan mewah ke Kutub Utara.
Kapal sepanjang 253 kaki, senilai £79,5 juta yang dijuluki La Datcha ditugaskan oleh miliarder Rusia Oleg Tinkov dalam tur tersebut. Ada juga yang disewa dengan harga £665.000 per minggu.
Kapal ini memiliki kapal selam laut dalam, dua helipad dan mobil salju dan dapat tetap bertahan tanpa mengisi bahan bakar selama 40 hari.
Kapal pemecah es itu dapat menampung 24 awak dan 12 penumpang tambahan.
Wisata lain yang punya daya pikat tinggi dari miliarder adalah mendaki puncak tertinggi di dunia, Everest.
Antara awal abad ke-20 dan 1970-an, mencapai puncak setinggi 29.032 kaki sangat mahal dan jarang terjadi hanya pendaki yang paling gigih yang mau repot.
Namun pada tahun 1990-an, pengalaman tersebut semakin dikomersialkan dan biayanya berkurang drastis.
Dalam beberapa dekade terakhir, seorang pendaki dapat menghabiskan uang mulai dari US$30.000 hingga US$100.000 untuk mencapai puncak tertinggi di dunia.
Jumlah pendakian komersial Everest naik dari hampir nol pada 1970 menjadi sekitar 600 pada 2019.
Pada tahun 2014 seorang eksekutif Google, Alan Eustace menjadi berita utama setelah melompat dari balon di dekat puncak stratosfer. Dia diangkat dengan pakaian luar angkasa ke ketinggian sekitar 130.000 kaki oleh balon berisi helium.
Setelah melompat dia menghabiskan sekitar 15 menit jatuh ke bumi dilengkapi dengan parasut, dan memecahkan Rekor Dunia Guinness.
Klub miliarder
Para miliarder ini juga kerap bergabung dengan klub-klub sultan untuk memenuhi obsesinya menjalani tur ekstrim.
Dilansir dari Insider, salah satu klub elit yang membernya adalah para miliarder adalah adalah The Explorers Club, sebuah klab yang berbasis di New York.
Klub ini telah berusia lebih dari satu abad dan memiliki banyak cabang di seluruh dunia dan telah terlibat dalam banyak penemuan paling bergengsi di dunia.
Salah satu anggota dari klab ini adalah Hamish Harding. Lahir di Hammersmith, London barat, pria berusia 58 tahun ini, menjalankan sebuah perusahaan pesawat terbang di Dubai, yang melayani kebutuhan orang-orang terkaya di dunia dengan menjual dan membeli jet.
Bisnisnya telah membuatnya mengumpulkan kekayaan pribadi yang sangat besar, tetapi petualangannya di luar dunia korporatlah yang membuatnya menonjol di antara yang lain.
Harding telah berkarier dalam 'membuat hal-hal yang tidak biasa menjadi nyata' dan memiliki tiga Rekor Dunia Guinness serta perjalanan ke luar angkasa dengan Blue Origin milik Jeff Bezos dalam daftar riwayat hidupnya.
Pada tahun 2016, dia bersama dengan teman dekatnya, Buzz Aldrin, melakukan ekspedisi ke Antartika, di mana astronot tersebut menjadi orang tertua yang mencapai Kutub Selatan pada usia 86 tahun.
Pada tahun 2021, dia mencetak rekor untuk waktu terlama yang dihabiskan di dasar laut setelah menjelajahi Palung Mariana, tempat terdalam di Bumi, selama empat jam 15 menit.
Pada saat yang sama, ia juga mencatat rekor untuk jarak terjauh yang dapat ditempuh pada kedalaman lautan penuh. Selain itu, untuk merayakan ulang tahun ke-50 pendaratan Apollo 11 di bulan pada tahun 2019, ia menetapkan rekor dunia untuk penjelajahan tercepat mengelilingi Bumi.
Di klub tersebut juga ada pendiri Amazon Jeff Bezos dan astronot Buzz Aldrin.
Didirikan pada tahun 1905, Explorers Club yang berkantor pusat di New York adalah "masyarakat profesional multidisiplin yang didedikasikan untuk kemajuan penelitian lapangan, eksplorasi ilmiah, dan konservasi sumber daya."
Klub elit itu menawarkan keanggotaan yang terhormat. Bezos dan Aldrin masing-masing menjabat sebagai ketua kehormatan dan presiden kehormatan klub.
Victor Vescovo seorang petualang dan investor ekuitas swasta yang menjelajahi Emden Deep, titik terdalam ketiga di lautan adalah bagian dari cabang klub di Dallas.
Harding adalah anggota pendiri Dewan Pengawas klub. Dia juga ketua klub bagian Timur Tengah, salah satu dari banyak divisi yang dimiliki The Explorers Club di seluruh dunia.