Jeff Bezos dan Blue Origin/istimewa
Travel

Deretan Tur Wisata Berbahaya Para Miliarder Dunia, Biaya Hingga Rp420 Miliar

Arlina Laras
Rabu, 28 Juni 2023 - 13:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Meski kapal selam tur wisata Titanic telah terkonfirmasi meledak, namun biaya ekspedisi untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic tersebut terus menjadi bahan perbincangan. 

Pasalnya, dengan biaya US$250.000 atau setara dengan Rp3,7 miliar, para  kalangan berduit rela menggelontorkan demi merasakan pengalaman yang berbeda. 

Namun, nyatanya biaya perjalanan yang dipatok OceanGate relatif cukup murah.

Pasalnya, ada beberapa perjalanan wisata berbahaya yang membanderol harga dengan sangat fantastis guna memfasilitasi para turis kaya raya yang punya jiwa petualang.

Apa saja? Berikut ulasan Bisnis soal tur termahal miliarder yang berbahaya selengkapnya 

1. Perjalanan ke titik terdalam di lautan, Rp11,2 miliar

Beberapa orang superkaya melakukan penjelajahan ke kedalaman reruntuhan kapal Titanic hingga ke Challenger Deep Mariana Trench, yang merupakan titik terdalam yang diketahui di lautan. 

Pada 2020, perusahaan perjalanan bernama EYOS Expeditions mulai menawarkan perjalanan senilai US$750.000 atau Rp11,2 miliar menuju Challenger Deep, yang memiliki kedalaman hampir tujuh mil. Pada saat itu, hanya tujuh orang yang pernah mencapai titik tersebut sebelumnya.

2. Penerbangan ke luar angkasa, Rp420 Miliar

Selain melakukan penjelajahan di kedalaman lautan, orang-orang kaya juga meluncurkan diri ke luar angkasa. 

Pada 2021, pendiri Amazon, Jeff Bezos, mengunjungi ujung luar angkasa melalui perusahaan antariksa miliknya, Blue Origin, sementara Richard Branson, seorang miliarder lainnya, melakukan perjalanan serupa melalui perusahaan wisata luar angkasa pribadinya, Virgin Galactic. 

Tiket untuk penerbangan luar angkasa Blue Origin dilelang seharga US$28 juta atau Rp420 miliar pada tahun tersebut, dengan durasi penerbangan selama 11 menit.

Sementara itu, Virgin Galactic baru-baru ini mengumumkan mereka akan segera meluncurkan penerbangan luar angkasa komersial pertama mereka dengan harga tiket sebesar US$450.000 ayau Rp6,7 miliar per orang. 

Elon Musk, pemilik SpaceX, juga berharap dapat membawa manusia ke Mars pada 2030.

Hamish Harding, yang berada di kapal selam Titanic yang hilang, juga melakukan penerbangan luar angkasa dengan Blue Origin tahun sebelumnya.

3. Pendakian Gunung Everest,Rp3,2 miliar

Gunung Everest memang dianggap sebagai salah satu kegiatan berbahaya di dunia yang mencatatkan lebih dari 300 kematian pendaki sepanjang sejarah. Akan tetapi, sepertinya hal ini tidak melunturkan nyali sejumlah kalangan elit. 

Melansir dari Business Insider, sejumlah orang kaya dunia cenderung menghabiskan biaya untuk paket perjalanan pendakian Gunung Everest selama tiga minggu sekitar US$218.400 atau Rp3,2 miliar. 

Hal ini dianggap mahal bahkan untuk standar perjalanan Gunung Everest yang dapat memakan biaya antara US$40.000 atau Rp600 juta hingga US$100.000 yang sekitar Rp1,3 miliar. 

Pasalnya, sejumlah golongan tersebut memilih layanan ekspedisi premium dengan adanya haminan pasokan oksigen yang cukup, 

Hal ini disampaikan oleh Furtenbach Adventures, di mana pihaknya harus memastikan catatan keamanan yang sempurna dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan pendakian bagi klien elitnya.

Paket "Signature Expedition" tersebut mencakup pengiriman generator dan tenda ke rumah klien beberapa minggu sebelum perjalanan, sehingga klien dapat beradaptasi dengan kondisi udara dataran tinggi dan mengurangi risiko terkait dengan keberadaan di pegunungan Himalaya. 

Furtenbach Adventures menyediakan "oksigen tak terbatas" sebagai bagian dari layanan ekspedisi premium mereka, yang membantu mengurangi ancaman terbesar dalam petualangan ekstrem seperti mendaki Gunung Everest. 

Perusahaan juga menyewa sherpa untuk membawa tabung oksigen ke puncak gunung dan kembali lagi, yang merupakan bagian besar dari biaya tinggi ekspedisi ini.

3. Tur menghilang, Rp1,3 miliar

Menariknya, adapula layanan perjalanan dari perusahaan Black Tomato bernama "Get Lost" berbiaya hingga US$100.000 atau sekitar Rp1,3 miliar. 

Layanan ini memberikan pelanggan kesempatan untuk "hilang" atau menjelajahi lokasi terpencil tanpa mengetahui tujuan akhir mereka hingga mereka tiba di sana.

Dalam tur "Get Lost", pelanggan memiliki sedikit kendali atas tempat yang ingin mereka jelajahi. 

Mereka dapat memberikan saran atau ide mengenai jenis lingkungan atau lokasi yang ingin mereka eksplorasi. Namun, tujuan akhir perjalanan tetap menjadi misteri hingga saat kedatangan.

Dalam tur ini, pelanggan didorong untuk melepaskan ponsel mereka dan menggunakan telepon satelit sebagai sarana komunikasi yang lebih terbatas. 

Mereka juga dipantau oleh tim operasional yang membantu memastikan keselamatan mereka dari kejauhan.

4. Menjelajah Antartika, Rp450 juta

Perjalanan ke Antartika sering kali dianggap sebagai petualangan yang menantang dan eksklusif karena wilayah tersebut terpencil dan memiliki kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi. 

Biaya perjalanan yang tinggi mencerminkan tantangan logistik dan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk menjelajahi lingkungan yang keras dan memastikan keselamatan para wisatawan.

Para pelancong kaya raya dapat memilih dari berbagai kapal pesiar dan perjalanan ke Antartika — Intrepid Travel yang menawarkan perjalanan dengan biaya lebih dari US$30.000 atau sekitar Rp450 juta per orang untuk melakukan perjalanan tiga minggu mengelilingi Lingkaran Antartika dan Drake Passage yang terkenal, yang terkenal dengan perairannya yang sangat kasar.

Seorang wartawan dari Insider, Taylor Rains, melakukan versi perjalanan dengan anggaran yang sedikit lebih terjangkau pada tahun lalu dan mengatakan bahwa kondisi cuaca yang fluktuatif dapat dengan cepat berubah dari "langit cerah" menjadi "kondisi badai".

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro