Bisnis.com, JAKARTA - Ada bentrokan besar yang terjadi antara tim Gabungan TNI-Polri dan warga Pulau Rempang pada Kamis kemarin. Bentrokan tersebut mengenai relokasi lahan yang ada di sana.
Pulau Rempang merupakan pulau yang berada di wilayah pemerintahan kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini adalah rangkaian pulau yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Mayoritas penduduk pulau ini bekerja di perairan.
Pulau Rempang sendiri termasuk sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Singapura. Budaya di Pulau Rempang adalah bagian dari warisan budaya Melayu yang kaya dan beragam. Di Pulau Rempang, Anda dapat menemukan berbagai aspek budaya Melayu, termasuk bahasa, adat istiadat, seni, musik, dan kuliner.
| Baca Juga Cek Keindahan Pulau Rempang di Batam |
|---|
Walaupun sekarang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, dulu penduduknya disebut sebagai Orang Darat dan mungkin bukan berbudaya Melayu.
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Orang Darat atau Orang Oetan (hutan) diyakini sebagai penduduk asli Batam. Keberadaan Orang Darat di Pulau Rempang disebutkan dalam sejumlah arsip kolonial Belanda. Orang Darat di Pulau Rempang hidup di pondok-pondok tanpa dinding dan hanya beratap.
Selain tinggal di Pulau Rempang, Orang Darat ada juga yang tinggal di Pulau Batam, tetapi kemudian seakan hilang karena membaur dengan Orang Melayu. Orang Darat memiliki warna kulit yang lebih gelap dari orang Melayu. Mereka tidak terbiasa hidup di laut dan hidup bercocok tanam.
Seiringnya waktu, budaya Melayu sudah berkembang di Pulau Rempang dan mata pencahariannya pun berubah. Ada banyak pantai yang indah di Pulau Rempang. Dilansir dari Beach Searcher, Pulau Rempang memiliki laut yang tenang dengan air yang jernih. Garis pantai Pulau Rempang pada dasarnya lurus dan memiliki daya tarik tersendiri. Ini memberikan perasaan kebebasan.
Sayangnya, sebagian besar pantai di Pulau Rempang terletak di dalam batas pemukiman sehingga pemandangan alam jarang terlihat di sini. Walaupun demikian, Pulau Rempang tak kalah indahnya dengan pulau lainnya. Arsitektur tradisional masih banyak di pulau tersebut.
Selain budaya Melayu, Pulau Rempang juga memiliki beberapa cagar budaya yang merupakan peninggalan sejarah. Di Desa Sembulang, terdapat peninggalan sejarah, seperti makam, benteng, dan monumen.
Cagar budaya di Pulau Rempang merupakan bukti sejarah keberadaan masyarakat Melayu di Pulau Rempang. Cagar budaya tersebut perlu dilestarikan agar dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Dilansir dari situs resmi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Pulau Rempang telah dipilih sebagai salah satu kawasan perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya berdasarkan keadaan populasinya. Ada banyak potensi dari SDA Pulau Rempang, mulai dari flora, fauna, ekosistem, hingga objek wisata. (Salma Permata Dewi)
