JAKARTA: Goethe Institut Jakarta akan menggelar tari hip-hop karya koreografer Jecko Siompo berjudul "We came from the east' pada 7 Juni di GoetheHaus. Dengan karya tari produksi terbarunya ini, Jecko secara mengejutkan mengklaim hip-hop berasal dari Papua."Buat saya Indonesia itu sangat timur, dan 'We came from the east' itu asalnya dari Indonesia karena hip-hop itu lahir di Papua. Anda tak harus memercayai saya, tetapi nenek moyang saya yang memberitahukannya," kata Jecko dalam jumpa pers di GoetheHaus Jakarta. Dia mengatakan elemen-elemen hip-hop digabungkan dengan gerakan tradisional khas Papua yang terinspirasi dari tingkah laku hewan, seperti gaya tari kanguru.Dalam gaya koreografi khasnya yang dia juluki Animal Pop, elemen hip-hop digabungkan dengan gerakan tradisional khas Papua juga gerakan yang terinspirasi dari tingkah laku hewan. Seperti yang telah dia lakukan dalam karyanya "Terima Kost", yang tahun lalu ditampilkan di Eropa."Saya ingin mengembalikan kepercayaan diri bangsa lewat karya saya. Dan Saya ingin mengimbau anak muda, selain mereka suka dengan teknologi, mereka juga harus kembali melihat budayanya." katanya.Jecko mengaku belajar tradisi terlebih dahulu kemudian baru mengenal hip-hop. "Kenapa kita terbelakang, karena kita tak mau mengelola budaya kita, karena budaya itu pintu mendapatkan ilmu," ujarnya.Dalam kesempatan yang sama, Frank Werner, Kepala Program Budaya Goethe Institut Indonesia, mengatakan Goethe Institut mengapresiasi dan mendukung karier Jecko. "Beberapa karya Jecko dipentaskan perdana di tempat kami sebelum akhirnya menjadi karya yang dipentaskan di sejumlah kota di dunia," ujarnya. (tw)