Relationship

BOCAH PEROKOK: Waduh, jumlahnya lebih dari 200 RIBU anak

News Editor
Sabtu, 19 Mei 2012 - 18:02
Bagikan

DENPASAR: Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait mengatakan, berdasarkan data dari 2008 hingga 2012 terdapat 239.000 anak Indonesia berusia di bawah 10 tahun yang menjadi perokok aktif.

"Memang sejak 2008, terlihat kecenderungan semakin muda usia anak-anak yang menjadi perokok aktif. Itu pun terjadi bukan pada daerah yang menjadi pusat industri rokok," katanya saat menjadi pembicara pada lokakarya, di Denpasar, Sabtu 19 Mei 2012.Dia mencontohkan kasus yang menimpa seorang bocah di Sumatera Selatan berinisial AS yang sudah merokok sejak berusia 11 bulan. Setiap hari, AS menghisap hingga 40 batang rokok dan akan mengamuk sampai membenturkan kepala apabila tidak diberikan rokok."Bocah ini merokok hingga berusia dua tahun dan untunglah setelah kami bantu dengan terapi, akhirnya ia berhasil berhenti merokok," ucapnya.Ia mengatakan apa yang terjadi di Indonesia ini belum ditemukan di negara lain. Meski China adalah negara dengan pengonsumsi rokok terbanyak, namun tidak ditemukan baby smoker seperti di Indonesia karena pemerintah China melakukan pengendalian ketat terhadap industri rokok, ujarnya.Sementara, menurut Aris, pemerintah Indonesia tidak membuat regulasi yang ketat untuk membendung adanya perokok usia muda."Pemerintah seharusnya berkewajiban menjaga kesehatan masyarakat. Itu sebabnya kami menggunakan hak hukum masyarakat dengan mengajukan gugatan hukum perwakilan masyarakat akhir Mei ini," ucapnya.Di Tanah Air, lanjut Aris, dari data yang diungkap produsen rokok jumlah perokok aktif sebanyak 89 juta orang. "Kalau di antara jumlah perokok itu mereka masing-masing memiliki satu orang anak, maka terdapat 89 juta anak Indonesia yang sudah menghisap asap rokok sebagai perokok pasif," ucap Aris.(Antara/ea)

 

 

TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:

ARTIKEL LAINNYA:

ENGLISH NEWS:

+ JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswires
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro