WISATA SEMARANG: Pengembangan kawasan wisata PRPP terancam gagal

SEMARANG: Upaya pemerintah provinsi Jateng mengembangkan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) dengan penambahan fasilitas resor terancam gagal, akibat pengelolaan kawasan wisata itu terus merugi dan membebani pengelolaan kekayaan daerah.Pengembangan resor di kawasan PRPP Jateng itu, semula sebagai upaya mengantisipasi membaiknya bisnis properti dan untuk menarik kunjungan wisatawan yang menyukai rekreasi pantai dan mendukung progam Visit Jateng Year 2013 mendatang.Ambisi Jawa Tengah untuk membangun kawasan resor di PRPP yang membutuhkan penambahan modal investasi sebesar Rp18 miliar itu, nampaknya akan kandas, akibat PT PRPP - salah satu perusahaan daerah (perusda) milik pemprov Jateng yang mengelola kawasan wisata itu terus merugi.Bahkan DPRD meminta Pemprov Jateng mengevaluasi pengelolaan PT Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) yang terus merugi, setelah sebelumnya dana penyertaan modal senilai Rp9,73 miliar telah diberikan untuk pengembangan kawasan wisata itu.Anggota DPRD Jateng Alfasadun mengatakan pengelolaan manajemen PT PRPP dinilai kurang profesional hingga kinerjanya terus menurun dan mengalami kerugian. Bahkan kini membebani pengelolaan kekayaan daerah.Dengan aset yang begitu besar, lanjutnya, seharusnya PRPP yang merupakan perusahaan daerah (perusda) mampu meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan keuntungan signifikan hingga memberikan kontribusi pendapatan daerah (PAD) kepada pemprov. Bukannya terus merugi."Memburuknya kinerja PT PRPP kini mendorong DPRD meminta Pemprov Jateng untuk segera mengevaluasi pengelolaannya. Selain itu juga menghitung besaran kerugian kumulatif yang dialaminya, agar tidak membani pengelolaa aset daerah," ujarnya hari ini.Menurut Sumadi Anggota DPRD Jateng lainnya, target hasil pengelolaan kekayaan daerah yang telah dipisahkan sebesar Rp212,15 miliar pada 2011 hingga kini pun tidak terealisasi, akibat kerugian terus menerus yang dialami PRPP.Anggota DPRD Jateng dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hadi Santoso juga mempertanyakan upaya pemprov untuk mengoptimalkan kinerja PT PRPP yang selama ini telah dilakukan belum menunjukkan hasil, meski sebelumnya penyertaan modal sekitar Rp 9,73 miliar sudah diberikan kepada perusda itu.(api)