Entertainment

INDUSTRI MUSIK: Terancam pembajakan, musik dalam negeri ngos-ngosan bertahan

News Editor
Minggu, 16 Desember 2012 - 15:37
Bagikan

JAKARTA: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai perkembangan musik Indonesia saat ini sudah cukup baik. Namun, dominasi musik Indonesia di negeri sendiri harus tetap dipertahankan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperakraf) Marie Elka Pangestu mengatakan saat ini masyarakat mengkonsumsi 80% musik Tanah Air, hanya 20% saja yang merupakan musik impor. “Perkembangan ini sudah cukup baik, tetapi kita harus terus mengembangkan musik Indonesia supaya tetap dominan di dalam negeri,” ujar Marie. Berdasarkan data Kemenperakraf, subsektor musik menyumbang 0,8% dari PDB 2011 sebesar Rp4,45 triliun. Pihaknya akan kembali mengembangkan musik populer Indonesia seperti era 70an-80an. Pada saat itu dia menilai musik Indonesia mengalami masa jayanya. Akan tetapi, Marie menyayangkan perihal adanya tindakan pembajakan yang dilakukan oleh sejumlah oknum. Dia menegaskan bahwa harus ada tindakan tegas bagi para pelaku yang tertangkap karena pembajakan merupakan pelanggaran hukum. Marie mengakui bahwa untuk mengeliminasi pembajakan seluruhnya memang tidak mudah. Terlebih dengan adanya situs free download yang semakin menjamur. Selama ini memang Kementerian Komunikasi dan Informasi telah memblokir beberapa situs yang menyediakan unduh konten musik secara gratis, tetapi Marie menilai tetap tidak bisa menghilangkan pembajakan tersebut. “Dengan menutup situs tersebut terus menerus paling tidak ada upaya untuk mengurangi tindakan pembajakan. Untuk mengeliminasi memang masih sulit,” ujar Marie. Pihak produsen musik seharusnya juga mencoba untuk mengembangkan suatu model bisnis baru. Dia mencontohkan menjual CD bundling dengan paket makanan bekerja sama dengan ritel rumah makan. Selain itu, musisi dapat juga dengan mengupload video klip mereka ke internet untuk didownload secara gratis. Pemasukan mereka dapat berasal dari sponsor maupun perusahaan yang ingin membeli video mereka secara eksklusif. (arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Rio Sandy P.
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro