Travel

Ronawiska, Batik Khas Maluku yang Digandrungi Wisatawan

Bambang Supriyanto
Rabu, 26 Juni 2013 - 21:31
Bagikan

BISNIS.COM, AMBON --  Ronawiska, batik khas Maluku, digemari wisatawan nusantara ataupun mancanegara yang berkunjung di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

"Peminat batik dengan ciri khas Maluku, yakni pala, cengkih, parang, dan salawaku bukan hanya warga Maluku, tetapi juga wisatawan yang datang kerap membeli batik sebagai ole-ole," kata pemilik Batik Ronawiska, Jenny Soplanit, Rabu (26/6).

Menurut dia, peminat batik berasal dari daerah lain seperti Kalimantan, Papua, Jakarta, bahkan Belanda dan Jepang.

"Kami telah melakukan promosi ke sejumlah daerah dan respons masyarakat cukup baik yakni pemesanan produk berupa bahan batik hingga pakaian jadi," katanya.

Jenny mengungkapkan juga telah melakukan pendekatan ke beberapa instansi pemerintah maupun swasta untuk menawarkan batik khas Maluku.

"Beberapa instansi di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Maluku telah menggunakan batik ronawiska," ujarnya.

Selain melakukan pendekatan ke pemerintah daerah, pihaknya juga mengikuti pameran tingkat nasional di Jakarta serta menggelar pameran pribadi di Ambon.

"Keikutsertaan dalam pameran merupakan upaya untuk memperkenalkan batik khas Maluku ke masyarakat bukan hanya di Maluku tap tingkat nasional," kata Jenny.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat membantu pihaknya dan pengusaha batik d lainnya mensosialisasikan batik Maluku kepada PNS maupun para tamu yang berkunjung di daerah ini.

"Perhatian pemerintah untuk menjadikan hari berpakaian batik dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha serta melestarikan budaya daerah melalui batik khas Maluku," ujarnya.

Ditambahkannya, motif batik yang tersedia yakni pala dan cengkeh, parang dan salawaku yang dijual dalam bentuk kain batik, kemeja pria, blus wanita, jas dan baju khas Maluku "Baniang" serta pakaian pesta.

Harga yang ditawarkan bervariasi yakni kemeja dan blus berkisar Rp125.000 - Rp150.000, jas dan baniang Rp400.000-Rp500.000 baju pesta ditawarkan dengan harga Rp500.000, sedangkan kain batik dijual Rp60.000 hingga Rp125.000 per meter.

"Saat ini kami juga menjual aksesori wanita yang dibuat dari sisa jahitan batik seperti anting, kalung dan gelang yang dijual Rp25.000 hingga Rp75.000. Kami juga sedang menyiapkan sepatu yang dikombinasikan dengan kain batik," tegas Jenny.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro