Show

SENI LUKISAN: Kehebatan Komunitas Kolcai Menguasai Medium Cat Air

Miftahul Khoer
Minggu, 7 Juli 2013 - 07:17
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA-Menikmati lukisan cat air karya Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) seolah mendapati pengalaman tersendiri.

Sepintas, ratusan karya yang dipamerkan di Galeri Roemah Seni Sarasvati Bandung, 15 Juni - 29 Juni 2013 ini, tak ada bedanya dengan lukisan cat acrylic.

Satu karya Untoro berjudul My New Blackberry (56 cm x 38 cm - 2012) menggambarkan dua bocah desa bertelanjang dada sambil menggenggam handphone. Dua bocah itu mengenakan sarung tradisi suatu daerah dengan corak tenun warna hijau.

Lukisan ini seakan memberikan dua pesan berbeda dengan hadirnya kemajuan teknologi di suatu daerah. Simbol sarung dan handphone yang dihadirkan pelukis menjadi penanda kuat sebuah perjumpaan budaya.

Untoro dengan apik menggoreskan sketsa dan garis pada wajah kedua bocah sehingga pemilihan warna cokelat pada kulit khas orang Indonesia terlihat sempurna. Sebuah pencapaian cukup baik untuk sebuah lukisan cat air.

Karya lain yang dihasilkan maestro pelukis cat air Agus Budiyanto, berjudul Good Morning Borobudur (150 cm x 112 cm - 2010) cukup mengejutkan. Agus lebih memberikan arsiran chaotic. Dominasi warna hitam putih seakan mengantarkan pesan Borobudur kelam dan muram. Agus ingin memberikan suasana mistis pada lukisan tersebut. Konsep nyata Borobudur dalam lukisan ini dikaburkan. Tak ada rindang pepohonan di sekitarnya.

Goresan cat air pada kertas lukisan karya Agus tampak sederhana. Namun, di balik kesederhanaan itu menyimpan sebuah teka-teki tafsir yang ingin disampaikan, karena jika dilihat sekilas, persentase Borobudur sebagai subjek lukisan ini hanya sedikit dan kecil. Sisanya sang pelukis lebih bermain untuk menghadirkan awan hitam dan efek mendung lainnya.

Pelukis KinKin, dalam karyanya berjudul Shiny Day (55 cm x 75 cm -2010) pun menarik untuk dicermati. Lukisannya menggambarkan seorang perempuan mengenakan pakaian berwarna merah sambil memegang payung dengan senyum menyungging.

KinKin paham betul bagaimana anatomi manusia. Dia dengan sempurna menggoreskan secara detail pemilihan warna dan kerutan bagian antara pipi dan hidung yang dinilai cukup sulit untuk medium cat air.

Kurator Efix Mulyadi menuturkan kerja kreatif yang dihasilkan para anggota Kolcai dalam pameran bertajuk The Heritage ini sudah memiliki kemampuan di atas rata-rata. Menurutnya, modal ini sudah cukup untuk terus mengembangkan bakat seninya di medium cat air.

Dia mengatakan pencapaian teknis dan estetis sudah bisa dikuasai para anggota Kolcai. Meskipun, para anggota terbilang beragam mulai dari pemula hingga maestro.

 

"Lukisan yang terpajang di sini sudah layak untuk dipamerkan. Mereka sudah berhasil menguasai tingkat kesulitan medium cat air," katanya.

 

Kesulitan yang dimaksud Efix adalah bagaimana para pelukis bisa menguasai teknis, dimulai dari pemilihan warna, kertas serta pengontrolan objek yang dilukis. Cat air, sebagai medium dalam lukisan ini sebagaimana halnya banyak disebutkan orang memiliki faktor ‘keriskanan’ tinggi.

"Jika para pelukis salah memilih jenis kertas, bisa-bisa cat yang digoreskan blobor dan jauh dari hasil yang diinginkan".

Efix memberikan contoh, salah satu lukisan karya Edy Agus Kurniawan berjudul Panen Pisang (42 cm x 29,7 cm), mampu mengaburkan batas antara realitas dan fiksi. Hal itu bisa dilihat dari kerja kreatif Eddy dengan menampilkan kesan pewarnaan seperti pada negatif film.

Sementara karya Irwan Wijayanto berjudul Hand in Hand to Praise of God (56 cm x 76 cm - 2013), memiliki unsur visual yang tampak padu dengan pilihan warna cat air yang teduh. Efix menyebutnya lukisan menggambarkan tiga wanita tua yang sedang bergenggaman tangan ini sebagai sebuah karya yang persuatif.

Selain memajang karya para anggota Kolcai seperti Agus Budiyanto, Untoro dan KinKin, sederet pelukis lain yang memamerkan karyanya a.l. Agoes Whe, Alfi Ardyanto, Hendra Kusmana, Diana Renaningasi, Yoyok Yoewono, Nung Bonham, Jendoel Hadi Santosa.

Komunitas yang berdiri pada 8 Juli 2012 ini awal mula terbentuknya melalui jejaring sosial Facebook. Setiap harinya para anggota memostingkan karya cat airnya.

Hingga kini Kolcai sudah memiliki anggota sebanyak 1.700 dengan misinya yang sederhana: Inilah komunitas pelukis dan pecinta lukisan cat air.

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bisnis Indonesia Weekend
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro