Bisnis.com, JAKARTA - Wisatawan China mengincar pariwisata outbound dunia dengan prediski 94 juta perjalanan pada 2013 atau naik 15% secara tahunan pasca mengalami kejenuhan berlibur dan belanja ke Hong Kong dan Macau.
Menurut China Tourism Academy, pasar wisata outbound masyarakat China diperkirakan menghabiskan US$117,6 miliar atau naik 20% secara tahunan. Pada data terinci nilai belanja wisata outbond wisatawan China melampaui jumlah wisatawan AS dan Jerman.
Lily Cheng, Managing Director China TripAdvisor mengatakan wisatawan China mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan pasca mereka bosan berwisata belanja di Hong Kong dan Macau.
“Berdasarkan data pencarian di situs daodao.com yang dikelola TripAdvisor China, saat ini wisman china lebih memilih wisata outbound,” katanya hari ini, Selasa (24/9/2013).
Saat ini, lanjutnya, wisatawan China lebih memilih berwisata dengan mencari tempat terbuka, seperti Kyoto Jepang, Kinabalu Malaysia dan Jeju Island di Korea Selatan. Bali menempati posisi kedelapan. Pangsa sejumlah kota destinasi wisata itu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data unique visitors daodao.com, pencarian wisatawan China terhadap sejumlah kota tujuan outbound itu mencapai 580% untuk Kyoto, 570% Jeju Island, 550% untuk Kinabalu serta 310% untuk Bali. Unique visitor atau pengunjung unik adalah pengunjung situs yang telah diukur jangka waktunya.
Pengelola daodao.com mengklaim, jumlah pengunjung situs tersebut secara rata-rata meningkat lebih dari 250% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Generasi baru wisatawan asal China sudah memiliki pola membuat keputusan sendiri seperti kemana mereka pergi, menginap, dan apa yang harus dilakukan selama perjalanan dengan melakukan pencarian informasi sendiri secara online.
Generasi itu, lanjutnya, bertolak belakang dengan pola bepergian secara kelompok mengggunakan bus wisata. Saat wisatawan China mengeksplorasi, mereka akan terlebih dulu memastikan melalui website kelengkapan informasi tentang akomodasi dari kota tujuannya.
Sejalan dengan beralihnya pola perjalanan masyarakat China itu, diharap pasar dunia, terutama Indonesia mampu merespons dengan menjadi travel suppliers.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan Indonesia memperbarui kerja sama di bidang pariwisata dengan China untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara kedua negara.