Bisnis.com, JAKARTA- Suka mengganti kendaraan yang digunakan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penggemari otomotif.
Ditambah lagi dengan pembiayaaan yang relatif gampang untuk mendapatkan satu unit mobil baru untuk dibawa pulang.
Tak ayal gonta-ganti jenis dan merek mobil dapat dijadikan hobi yang terkadang bagi sebagian orang mengganggu kondisi keuangan keluarga, karena sistem kredit dengan angsuran cicilan dan bunga yang harus dibayarkan tiap bulan.
Arie Radyaswati, psikolog keluarga PKPT Consulting mengungkapkan jika lelaki atau perempuan memutuskan untuk berganti mobil, berarti mereka memilik bujet tersendiri yang khusus dialokasikan untuk mobil.
“Sejauh ada komunikasi dengan pasangan sih gak apa, sah-sah saja, baik mau beli mobil baru, mobil bekas atau tukar tambah, yang penting diomongkan baik-baik,” katanya.
Namun jika hal itu sudah mengganggu keuangan keluarga bahkan kenyaman dan keharmonisan dengan pasangan, hendaknya istri terus terang dengan suami masalah kondisi keuangan rumah tangganya.
Intinya menyiasati dengan komunikasi dan tidak menyalahkan atau memojokkan pasangan.
Dari orang yang bersangkutan, hendaknya menahan dorongan impulsif yang muncul untuk membeli mobil lagi. Memang susah, namun hal itu dapat disiasati dengan bagaimana mengarahkan pikiran kita.
Tips menahan godaan berganti kendaraan:
-Meregulasi pikiran supaya tidak boros adalah dengan cara menunda. Daya tarik terhadap suatu hal akan menurun ketika kita memutuskan untuk menunda membeli sesuatu hal. Kita akan merasa malas jika sudah menunda, dan lambat laut kemalasan tersebut menjadi hal utama dalam menggagalkan niat.
-Meregulasikan kebutuhan. Pola pikir harus senantiasa diarahkan pada skala prioritas. Harus dapat jelas membedakan mana kebutuhan darurat dan mana kebutuhan yang hanya menunjang kemewahan semata. Biaya pendidikan anak, asuransi kesehatan dan urusan rumah tangga lainnya lebih penting dibandingkan dengan menuruti hobi boros bergonta-ganti mobil.
-Selanjutnya adalah reaksi pasangan baik sisi komplain atau protes. Hal itu dapat menjadi alarm bagi diri sendiri. Apakah enak hidup dengan mobil yang selalu baru dan mulus tetapi kehidupan rumah tangga tak nyaman? Ataukah mobil seadanya tetepi rumah tangga harmonis dan tak ada komplain mengenai hobi yang mengganggu pundi-pundi keuangan keluarga? (ltc)