Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan musisi indie mengakui bahwa pendapatan dalam bermusik tidak sepenuhnya mencukupi kebutuhan hidup para personel.
J.A Verdijantoro, vokalis kugiran rock asal Bandung, Koil mengatakan untuk menyiasati kebutuhan hidup, pihaknya bersama para personel membuka usaha restoran di Bandung.
"Mengandalkan pendapatan dari musik itu sangat minim. Sehari-hari kami hidup dari hasil usaha saja," katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Musik indie merupakan salah satu jenis musik yang tidak bergantung kepada selera pasar. Notabene karya yang dihasilkan sepenuhnya sesuai keinginan para musisi. Para musisi kebanyakan tidak memilih jalur major label atau perusahaan rekaman besar. Mereka berkarya secara mandiri tanpa intervensi pihak lain.
Namun, di Indonesia khususnya, kehadiran band-band indie memiliki penggemar fanatik tersendiri. J.A Verdijantoro, atau biasa disapa Otong Koil menilai fans fanatik merupakan modal besar yang dimiliki band.
Otong berkisah sejak pihaknya terjun membuka usaha restoran, sebagian para penggemar Koil banyak menyibir. Tetapi pihaknya tidak mempermasalahkan cibiran tersebut. "Itu hak mereka kok," paparnya.
Senada dengan Otong, personel kugiran The Sigit, Farri Icksan mengatakan pendapatan dari bermusik memang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup. Dia menuturkan bahwa personel The Sigit masing-masing memiliki kesibukan tersendiri.
Pria lulusan magister arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan bahwa selain jadi musisi, dirinya sibuk dengan kerjaan sebagai konsultan sebuah perusahaan pembangkit listrik di Jakarta.
"100% kami memang tidak hidup dalam bermusik. Musik-musik kami mana bisa didengar banyak di Indonesia," ungkapnya.
The Sigit alias The Super Insurgent Group of Intemperance Talent merupakan salah satu band bentukan 1990-an. Musik mereka banyak terinspirasi dari kugiran macam The Beatles, Rolling Stones, Nazareth dan band-band era 1990.
Farri mengklaim dibandingkan dengan di Indonesia, band-nya lebih terkenal di luar negeri. Tak jarang The Sigit menggelar konser tunggal di sejumlah negara, meskipun di Indonesia sendiri kebanyakan konser dilakukan bersama band lain atau berupa festival.