Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan jumlah dokter bedah plastik estetik di Indonesia masih minim dibandingkan dengan minat masyarakat untuk mempercantik penampilannya yang terus meningkat seiring dengan perkembangan gaya hidup di kota besar.
Hendri Andreas, Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) mengatakan saat ini terdapat setidaknya 100 dokter spesialis bedah plastik.
Setengah diantaranya berada di Ibu Kota Jakarta, namun dari 50 dokter tersebut, hanya 20 dokter yang mendalami spesialis bedah plastic estetik.
“Tentu saja jumlah ini masih sangat kurang mengingat semakin tingginya minat orang Indonesia untuk melakukan make over penampilan,” ucapnya, Senin (10/3).
Menurut Hendri, minimnya jumlah dokter spesialis tersebut menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang akhirnya memilih melakukan operasi plastic di luar negeri seperti Korea.
Padahal, sambungnya, dokter-dokter bedah plastik estetik di Indonesia memiliki kemampuan yang sangat baik.
Namun, diakui olehnya, saat ini para dokter bedah plastik di Indonesia masih tergolong ahli dalam hal bedah plastik rekonstruksi, yang umumnya untuk memperbaiki cacat seperti bekas luka bakar hingga operasi bibir sumbing.
Penilaiannya tersebut merujuk pada banyaknya dokter bedah plastik Indonesia yang berbicara di forum internasional dalam hal bedah rekonstruksi. ''Untuk bedah plastik estetik masih sangat kurang,'' ujarnya.
Sejauh ini, Hendri menyebut, lulusan dokter bedah plastik masih sangat sedikit. Perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan spesialisasi pendidikan ini baru ada di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Airlangga (Unair).
'”Dari lulusan yang terbatas jumlahnya tersebut, ternyata tidak semuanya menjadi dokter spesialis estetik,” ucap pria yang menngambil pendidikan bedah plastiknya dari Universitas Indonesia (UI) ini.
