Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa hari yang lalu, seorang konsultan di perusahaan public relation di Jakarta, sebut saja Wita (28 tahun) bercerita tentang Ayahnya yang terkena stroke.
Ayahnya yang berumur 59 tahun tersebut memiliki kelainan syaraf yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah yang membawa oksigen dan makanan ke bagian otak.
Hal ini disebabkan adanya pembuluh darah yang buntu atau pecah. Seluruh keluarga takut akan stroke yang diderita Sang Ayah karena jika tidak dideteksi lebih lanjut, penyakit ini akan menyebabkan kematian sel-sel otak.
“Ga perlu pikir dua kali, kami sekeluarga langsung memboyong ayah ke salah satu rumah sakit di Singapura untuk melakukan CT Scan. Kami lebih memilih rumah sakit Singapura yang alat pendeteksinya jelas ada dan akurat, kami dan kolega juga langganan di sana daripada di rumah sakit di Indonesia,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (26/2/2014).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Rumah Sakit Pondok Indah –Puri Indah (RSPI Group), medical tourism atau wisata medis di Singapura oleh warga Indonesia pada 2012 menghabiskan US$3,5 miliar atau setara dengan Rp40 triliun. Sebanyak 49%-55% pasien di rumah sakit di Singapura adalah pasien asal Indonesia.
Studi kasus di atas menunjukkan betapa kurangnya kepercayaan warga Indonesia sendiri terhadap pelayanan medis di Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi rumah sakit di Indonesia bagaimana mendapatkan atau mengembalikan kepercayaan dari pasien dalam negeri?
Direktur RSPI group Yanwar Hadyanto mengatakan ahli medis di Indonesia tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. Hal yang harus diperbaiki dan diolah lagi adalah masalah teknologi.
“Untuk sekedar pengecekan penyakit saja orang-orang (Indonesia) berbondong-bondong ke luar negeri, Indonesia kini juga memiliki alat deteksi ampuh bernama Magnetic Resonance Imaging (MRI) 3 Tesla Skyra yang menyempurnakan fungsi MRI 1,5 Tesla,” katanya saat acara peluncuran MRI 3 Tesla Skyra Hotel Mulia, Jakarta belum lama ini.
MRI adalah teknik diagnostik medis yang menghasilkan gambaran untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio frekuensi.
