Produk herbal SOHO Global Health yang saat ini dipasarkan dan dipergunakan secara medis. /bisnis.com
Fashion

Obat Herbal: Perhatikan Kaidah 4T +1W

Rahmayulis Saleh
Senin, 7 April 2014 - 20:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Anda suka mengonsumsi obat herbal. Sebaiknya perhatikan kaidah 4T+1W, yaitu tepat penggunaan, tepat pemakaian, tepat obat herbal, tepat dosis dan cara pemberian, dan waspada efek samping.

Dokter Arijanto Jonosewojo, Kepala Poliklinik Komplementer Alternatif RSU dr. Soetomo Surabaya, mengatakan penggunaan obat herbal secara umum dinilai lebih aman daripada obat kimia. Hal ini disebabkan obat herbal memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit, daripada obat kimia.

“Walau begitu, kaidah 4T+1W harus dipatuhi agar kualitas, keamanan, dan khasiat obat herbal tetap terjaga,” ujar Ketua Perhimpunan Peneliti bahan Obat Alam (Perhipba) Surabaya ini.

Dokter spesialis penyakit dalam ini menjelaskan tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik lainnya, memang tak bisa dikonsumsi sembarangan dan harus mematuhi dosis yang diberikan.

Selain kaidah 4T+1W, ujarnya, obat herbal yang digunakan secara medis seyogyanya melalui uji klinis untuk membuktikan khasiatnya.

Menurut dia, kini banyak beredar pengobatan herbal yang diklaim mampu mengobati suatu penyakit, padahal hanya berdasarkan pengalaman empiris atau uji praklinik pada hewan. 

"Hal itu yang menyebabkan obat herbal sulit untuk masuk ke dalam layanan kesehatan formal, karena sulit menggeneralisir khasiat dari obat tersebut,” tambahnya seperti dikutip dari rilis yang dikirim SOHO Global Health, Senin (7/4/14).

Dia mengatakan dokter selama ini tidak pernah menolak pemakaian obat herbal, tapi dokter terikat dengan undang-undang kedokteran bahwa dokter harus memakai obat yang memiliki uji klinis (Evidence-based Medicine).

Arijanto menyebutkan masyarakat Indonesia sudah lama mengenal dan menggunakan bahan alam sebagai upaya menanggulangi masalah kesehatan. Bahan alam tersebut diolah menjadi obat herbal dalam bentuk jamu, jamu godokan, atau kapsul racikan untuk mengobati berbagai penyakit.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, sebanyak 59,12% penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi jamu untuk menjaga kesehatan.

Berdasarkan fakta tersebut, perusahaan farmasi SOHO Global Health menyelenggarakan seminar yang bertujuan untuk menginformasikan keamanan, khasiat dan kualitas obat herbal.

SOHO Global Health Natural Wellness Symposium yang diadakan di Jakarta, Jumat (5/4/2014), merupakan seminar ilmiah yang memberikan pemaparan manfaat obat herbal dengan total peserta mencapai 1.000 orang dokter.

“Natural Wellness Symposium ini akan diadakan di tujuh kota yakni, Semarang, Jakarta, Medan, Bali, Bandung, dan Makassar dengan total 1.000 peserta di masing-masing kota,” kata Sugiharjo, Vice President Sales and Marketing for Professional Products SOHO Global Health.

Sugiharjo menuturkan produk herbal SOHO Global Health yang saat ini dipasarkan dan dipergunakan secara medis, dibuat dengan bahan utama alami yang telah menjalani berbagai pengujian, didukung oleh berbagai macam penelitian maupun jurnal ilmiah, dan mempunyai sertifikasi sebagai jaminan pembuatannya mengikuti ketentuan yang berlaku.

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro