Bisnis.com, JAKARTA- Penderita gangguan bipolar (GB) atau gangguan jiwa secara episodik kerap berhubungan dengan Napza alias Narkotika, Psikotoprika dan Zat Adiktif Lainnya.
Seseorang pengidap BP bisa terlihat dari episode depresi atau hilangnya minat ingin bersenang-senang dan episode manik yaitu mood bersifat ekspansif atau tiba-tiba berubah drastis dari pendiam jadi atraktif selam seminggu.
"Ketika penginap GB depresi, mereka akan lari dari kenyataan seperti mabuk, pergi ke diskotek untuk obati kemurungannya," kata Nurmiati Amir, Wakil Ketua Sie Bipolar dan Gangguan Mood Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia di JW Marriott, Rabu (18/6/2014).
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Danardi Sosrosumihardjo mengatakan seseorang yang mengalami gangguan bipolar atau bipolar disorder disebabkan oleh faktor genetik, pola asuh dan stres sesaat.
"Jika ada orang yang susah tidur, suka uring-uringan, tiba-tiba murung, merasa gembira terus, mendadak boros dan lainnya harus hati-hati. Jangan-jangan orang tersebut alami gangguan bipolar," katanya.
Dia mengimbau agar seseorang yang merasakan gejala tersebut untuk sebaiknya cepat-cepat berkonsultasi ke psikiater atau ahli terkait di bidang gangguan bipolar.