Bisnis.com, PEKANBARU--Riau Tourism Board, badan pengembangan potensi pariwisata Riau meminta pemerintah provinsi mengalokasikan Rp2 miliar per tahun untuk proyek percontohan desa wisata.
Fadlah Sulaiman, Ketua Riau Tourism Board, mengatakan dana Rp2 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah tersebut digunakan untuk melatih masyarakat setempat.
Dengan begitu, masyarakat yang tinggal dekat lokasi wisata dapat memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan perekonomiannya.
"Dengan dana Rp2 miliar per tahun untuk setiap desa wisata, saya yakin perekonomian di desa akan tumbuh dengan pesat," katanya di Pekanbaru, Selasa (23/9).
Fadlah menuturkan desa yang potensial dijadikan percontohan desa wisata saat ini adalah Desa Limbungan di Pekanbaru, karena memiliki Danau Kayangan.
Masyarakat di desa tersebut dapat memanfaatkan lokasi pariwisata itu untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan menjadi pemandu wisata dan menjual cindera mata.
Menurutnya, pemerintah daerah juga harus memastikan tenaga kerja yang terserap oleh perusahaan yang dibangun di lokasi pariwisata adalah warga setempat.
Pengusaha dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan agar pegawainya memenuhi standar yang disyaratkan.
"Pelatihan dan peningkatan masyarakat ini yang membuat pertumbuhan ekonomi di pedesaan yang ada di Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sangat tinggi," ujarnya.
Selain itu, Fadlah juga meminta pemerintah daerah memberikan kewenangan kepada dinas pariwisata melaksanakan proyek yang terkait pengembangan pariwisata.
Cara tersebut dianggap efektif untuk mengatasi permasalahan infrastruktur dan konektivitas antardaerah.