Bisnis.com, JOGJA– Usianya masih belia dan saat ini masih duduk di semester tiga jurusan Desain Komunikasi Visual di salah satu perguruan tinggi di Jogja. Bayu Santoso namanya, pecinta desain grafis yang lahir dan dibesarkan di Yogyakarta.
Baru saja ia memenangkan lomba cover album yang diadakan oleh grup band asal Los Angeles, California, Maroon 5.
Desain sampul album karya Bayu berupa gambar menyerupai wajah harimau dengan huruf V yang menyaru menjadi garis penghubung antara garis wajah, mata, hidung, hingga mulut sang harimau. Harimau Bayu memiliki perpaduan warna putih, abu-abu, dan cokelat, dengan sentuhan citarasa khas nusantara.
Desain karya Bayu dipilih oleh band pop rock yang diawaki Adam Lavigne itu sebagai alternatif cover untuk album anyar mereka, V. Kemenangan Bayu itu diumumkan pula oleh situs resmi Maroon 5 pada 7 Oktober 2014.
“Awal September kemarin tahu dari teman, katanya ada lomba kalau Maroon 5 mau buat cover album. Akhirnya ikut aja, coba-coba, iseng. Baru upload di hari terakhir, tanggal 30 September. Baru setelah itu dikasih tahu kalau menang,” ujar Bayu, Sabtu (8/11/2014).
Bukan sekali ini Bayu memenangkan kontes cipta desain. Sebelumnya, ia juga pernah memenangi kontes artwork yang diselenggarakan musikus AS Billy Joel.
Ditanya mengapa bisa menang, Bayu sendiri mengaku tidak tahu alasannya. Apalagi, dia sendiri yakin karya-karya peserta lain pun tidak kalah bagus dari karya ciptaannya.
“Saya juga enggak tahu kenapa bisa menang. Enggak juga kepikiran bakal menang, coba-coba saja. Mungkin selera ya,” ujar desainer beraliran surealis yang sering menggunakan kertas, canvas, dan papan sebagai medium bekerja.
Soal selera, ujarnya, tidak bisa dijadikan patokan. Kerap terjadi para desainer sudah berusaha menghasilkan karya yang sangat halus, bagus, dan begitu mirip dengan asli, tetapi ternyata karya yang muncul sebagai pemenang adalah karya yang terlihat sederhana bahkan cenderung biasa.
“Yang namanya desain kan begitu. Kadang sudah buat yang selera itu enggak bisa dijadiin patokan. Mau bikin yang kayak gimana pun kalau mereka [penyelenggara kontes] enggak suka, ya enggak suka.”