Bisnis.com, JAKARTA -- Mengganasnya kasus Demam Berdarah dalam beberapa waktu terakhir patut disikapi dengan serius. Apalagi angka kejadian masih terus bertambah. Namun dalam catatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, kejadian 2010 merupakan peristiwa terburuk.
Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbang Kemenkes menyatakan data 2015 masih terus bergerak, karena situasi musim masih belum stabil.
"Jumlah kasus terlaporkan sekitar10.000 [kejadian], tapi angkanya masih belum final," jelas Tjandra di Jakarta, Minggu (8/2/2015).
Walaupun jumlah kasus dari 2010-2014 bervariasi, tapi dari data tahunan maka angka kematian selalu di bawah 1%. Menurutnya angka ini sudah sesuai target pengendalian yang dicanangkan pemerintah lima tahun yang lalu.
Berikut angka kejadian demam berdarah dan dampak kematian dalam lima tahun terakhir yang dicatat Litbang Kemenkes:
Tahun 2010:
Incidence Rate (IR) : 65,67
Case Fatality Rate (CFR): : 0,87%
Jumlah pasien : 156.086
Tahun 2011
IR : 27,67
CFR : 0,91%
Jumlah pasien : 65.725
Tahun 2012
IR : 37,11
CFR :0,90
Jumlah pasien : 90.245
Tahun 2013
IR : 45,85
CFR : 0,77%
Jumlah pasien : 112.511
Tahun 2014
IR : 39,51
CFR : 0,91%
Jumlah pasien : 99.499