Bisnis.com, JAKARTA-- Monumen Nasional (Monas) merupakan simbol untuk mengenang dan melestarikan perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Pemancangan tiang pertama dilakukan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno yang juga menggagas pembuatan “catatan” sejarah ini. Lebih banyak lagi “catatan” sejarah Indonesia bisa Anda dapatkan dengan menelusuri bagian tugu dengan cermat.
Menurut Nursamin, salah satu staf Promosi dan Pameran Monas, bangunan ini telah menjadi ikon DKI Jakarta bahkan Indonesia. Oleh karena itu, banyak turis mancanegara ataupun tamu negera yang menyempatkan diri mengunjungi tempat ini, terutama ke bagian dalam tugu Monas.
Pada kedalaman tiga meter di bawah halaman tugu, terdapat ruang Museum Sejarah Nasional berukuran 80 x 80 meter. Di dalam ruangan ini, pengunjung dapat melihat 4 bagian diorama yang memanjang di setiap sisi. Setiap bagian diorama terdiri dari 12 ilustrasi peristiwa sejarah, mulai dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia, era penjajahan, era mempertahankan kemerdekaan, hingga masa pembangunan di Orde Baru.
“Cerita pada diorama dimulai dari sebelah timur, berangkat dari filosofi terbitnya matahari,” ujar Nursamin.
Majalah
Pria yang juga bertugas sebagai pemandu wisata ini mengatakan pada 1995 ditambahkan lagi 1 sisi diorama yang terdiri dari tiga peristiwa sejarah terbaru, yakni integrasi Timor-Timur menjadi bagian Indonesia pada 1976, KTT Non-Blok 1992 di Jakarta, dan penerbangan pesawat buatan dalam negeri pertama N-250 tahun 1995.
Di ruang museum juga terdapat bagian informasi yang menyediakan majalah. Majalah berukuran A5 ini menyajikan ragam budaya, sejarah, kuliner, dan destinasi wisata yang ada di Ibu Kota dalam bahasa Inggris. Cukup dengan menuliskan nama, nomor kontak, kesan dan pesan pada buku tamu, pengunjung dapat mengambilnya secara cuma-cuma.
Setelah puas menikmati Museum Sejarah Nasional, pengunjung dapat naik tangga menuju Ruang Kemerdekaan. Ruangan ini berbentukamphitheater yang terletak di dalam cawan tugu. Pada bagian tengah terdapat empat atribut kemerdekaan berbahan perunggu dan berlapis emas.
Pada bagian sebelah utara terdapat peta Indonesia. Sebelah barat dibangun gapura seberat 4 ton sebagai tempat meletakkan teks proklamasi. Sebelah selatan terdapat lambang negara kita, yakni burung garuda seberat 3,5 ton. Kemudian di sebelah timur terdapat bendera pusaka merah putih.
Di Ruangan Kemerdekaan pengunjung juga dapat mendengarkan suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. Rekaman ini diputar setiap satu jam.